Cara Mudah Trading Crypto Bagi Pemula, Dari Analisa Sampai Beli-Jual

Bagi pemula, nyari cara trading Crypto bisa jadi tantangan. Tapi, dengan pengetahuan yang bener, siapa aja bisa mulai masuk ke dunia cryptocurrency.

Nah, artikel ini bakal bahas dasar-dasar trading cryptocurrency, dari apa itu cryptocurrency, sampe cara pilih bursa cryptocurrency yang bisa dipercaya, plus cara atasi risiko dalam trading.

Kita juga bakal bahas bedanya trading spot sama trading lain, dan kasih beberapa saran buat atasi risiko saat trading.

Jadi yuk, langsung mulai aja!

Apa Itu Trading Crypto?

Trading crypto adalah aktivitas yang melibatkan spekulasi tentang pergerakan harga cryptocurrency lewat akun trading kontrak (CFD), atau beli-jual coin aslinya lewat bursa.

Jadi, kamu bisa ‘go long’ (beli) kalo kamu ngerasa harga cryptocurrency bakal naik, atau ‘short’ (jual) kalo ngerasa bakal turun.

Ada dua jenis trading crypto yang ada di exchange, yakni spot dan margin atau future.

Tapi sebagai pemula, disarankan pake dulu yang Spot – dan jangan dulu musingin masalah margin atau future yang berkutat sama leverage ya!

Karena leverage itu resikonya gede banget, sehingga hanya sebagian kecil dari trader yang bisa untung darinya.

Trading Crypto pakai aplikasi apa?

Kamu bisa trading cryptocurrency kayak Bitcoin di berbagai platform yang dikenal sebagai bursa atau exchange cryptocurrency.

Beberapa dari bursa terbaik misalnya kayak Indodax dan TokoKripto di Indonesia, atau Binance dan Bybit untuk kelas global.

Platform-platform ini memungkinkan kamu buat beli, jual, dan simpan cryptocurrency.

Tapi inget ya, penting banget buat lakuin riset sendiri dan pertimbangkan biaya, keamanan, dan fungsionalitas platform sebelum mulai trading.

Terus, apa bedanya trading saham dan crypto?

Meskipun keduanya bisa diperdagangkan online, ada beberapa perbedaan kunci antara keduanya:

  • Regulasi: Saham sangat diatur dan beroperasi melalui bursa saham yang mapan, sementara cryptocurrency punya regulasi global yang beragam.
  • Jam Perdagangan: Pasar saham punya jam perdagangan yang ditetapkan, sementara pasar cryptocurrency buka 24/7.
  • Volatilitas: Cryptocurrency itu bener-bener volatile, bisa dapet untung gede tapi juga risiko gede, sementara saham kurang volatile dan terikat sama laporan keuangan.
  • Kepemilikan: Buat beli dan punya saham, biasanya kamu perlu akun broker buat nanganin transaksinya. Cryptocurrency lebih anonim, tapi kurang secure.
  • Dividen: Saham bisa nawarin dividen, sementara cryptocurrency nggak. Tapi masih bisa dapetin passive income melalui staking.

Ingat ya, kedua bentuk trading ini punya risiko, jadi penting buat pahamin risiko-risiko ini dan lakuin riset yang cukup sebelum mulai.

Langkah-Langkah Cara Trading Crypto Bagi Pemula

Sebenarnya, aktivitas trading itu cukup sederhana, yakni beli di harga rendah dan jual di harga tinggi.

Tapi sayangnya, buat mengetahui harga dari suatu aset Crypto tersebut bakal naik atau turun cukup sulit untuk dilakukan loh!

Makanya kan lahir berbagai macam strategi buat masuk ke market, dimulai dari analisa Fundamental, analisa Teknikal, Narrative Trading, dan sebagainya.

Tapi daripada kita pusing sendiri ngeliat berbagai macam teori di sana-sini, mending kita mulai dulu aja yuk!

Kita bakal coba praktek cara trading dengan sederhana aja sebagai percobaan pertama dan eksperimen.

Tanpa banyak cincong lagi, berikut adalah langkah mudahnya:

  1. Daftar Exchange dan Deposit. Pertama-tama, pastikan kamu udah punya akun di salah satu exchange crypto. Di Indonesia ada Indodax, TokoCrypto, dan sebagainya. Setelah berhasil bikin akun, langsung deposit aja sekecil 100 ribu rupiah sebagai percobaan. Buat cara daftar dan deposit udah kita bahas di artikel sebelumnya tentang cara main Bitcoin ya!
    indodax play store
  2. Buka Indodax dan Masuk ke Market. Jika sudah punya akun di apilkasi Indodax dan bahkan berhasil nyerahin KYC, langsung buka aja aplikasi tersebut di handphone masing-masing, dan akses menu “Market”.
    indodax market - chart full
  3. Pilih CryptoCurrency. Lalu pilih Crypto mana yang pengen kamu trading-kan. Sebagai contoh, aku coba pilih DOGE/IDR dulu ya!
  4. Cek Chart Candlestick. Maka kamu bakal disuguhin dengan tampilan informasi terkini dari harga Doge terhadap Rupiah tersebut. semisal kamu mau analisa lebih lanjut, tinggal klik aja tulisan “Full” yang terletak di pojok kanan atas chart.
  5. Analisa Pergerakan Market di Chart. Maka secara otomatis layar handphone kita bakal berubah menjadi landscape. Di sini, kita bisa ngelakuin analisa sederhana aja buat berpsekulasi apakah harga dari Doge tersebut bakal naik atau malah turun.
    dogeidr chart
  6. Ganti TimeFrame. Silahakn ganti timeframe sesuai preferensi. Pada contoh ini, aku gunain timeframe D (Daily) sehingga kita bisa cek market sehari sekali. tapi jika kamu gunain timeframe lain misalnya 1H (1 jam), maka kamu mesti cek market satu jam sekali. Jadi jika kamu punya kerjaan, disarankan buat gunakan timeframe Daily aja!
    dogeidr chart timeframe
  7. Gunakan Bantuan Indikator. Khusus bagi pemula, kita gunakan strategi sederhana aja ya, kani menggunakan indikator bernama Moving Average. Untuk menemukannya, silahkan klik ikon “Indikator” yang terletak di menu atas.
    dogeidr chart indicator - moving average
  8. Masukkan Moving Average. Pada kolom pencarian, tinggal ketikkan aja kata kunci “Moving Average”, dan masukan sebanyak 2 buah. Gunakan yang Moving Average Simple aja buat sekarang mah ya!
  9. Ganti Parameter Moving Average. Setelah Moving Average berhasil kamu masukkan ke chart, silahkan klik ikon “settings” di sebelah moving average yang pengen diganti.
    dogeidr chart ma settings 38
  10. Ganti Input. Pada popup settings, langsung ganti aja opsi Length dari angka 9 menjadi angka “38”.
  11. Ganti Warna Moving Average. Lalu masuk ke tab menu “Style” dan ganti warna yang kamu mau ya! Misalnya aku coba pakai warna Hitam.
    dogeidr chart ma 38 style warna hitam
  12. Ganti Input dan Warna di MA Kedua. Lalu ganti lagi moving average kedua dengan Length “50” dan warna berbeda dengan moving average pertama.
    dogeidr ma settings 50
  13. Cari Persilangan Moving Average. Setelah kamu berhasil mengubah parameter moving average-nya, maka kita bisa menggunakan strategi persilangan (golden cross). Misalnya, jika MA 38 (hitam) bersilangan dengan MA 50 (biru) dari bawah ke atas, maka itu tandanya market akan naik. Sebaliknya, jika MA 38 (hitam) bersilangan dengan MA 50 (biru) dari atas ke bawah, mamka market akan segera turun.
    dogeidr ma crossover
  14. Tinggalkan Jika Telat. Pada contoh ini, Doge sudah lama bersilangan dan kita sudah telat buat masuk market. Jadi tinggalkan aja dan cari Crypto lain yang menjanjikan. (cek langkah nomor 3 di atas).
  15. Segera Beli. sebaliknya, jika kamu menemukan Crypto dengan MA 38 bersilangan terhadap MA 50 dari bawah ke atas di hari tersebut (timeframe daily), maka langsung lakukan pembelian aja.
  16. Segera Jual. Dan langsung lakukan Jual jika kamu menemukan Crypto dengan MA 38 bersilangan terhadap MA 50 dari atas ke bawah.

Gampang kan?

Tapi, gimana cara belinya? Hmm… tutorialnya ada di bawah ya!

Cara Jual dan Beli Crypto

Aku anggap kamu udah berhasil dapetin sinyal Crypto yang baru aja bersilangan alias Golden Cross. Maka langkah selanjutnya tinggal dibeli aja crypto tersebut buat berspekulasi.

Ingat ya, strategi ini gak bakal 100% bener, jadi harap kamu bertrading menggunakan uang dingin yang siap hilang dan merugi.

Ini juga bukan anjuran buat membeli, tapi hanya ditujukan buat edukasi dan contoh semata.

Cara Beli Crypto

Dan beriktu adalah langkahnya:

  1. Masuk ke Trade. Masih di dalam aplikasi Indodax, langsung aja masuk ke menu “Trade” yang ada di bawah ya!
    indodax trade - btcidr
  2. Pilih Pair. Lalu cari Crypto yang barusan kamu analisa dan yakin bakal naik berdasarkan strategi Golden Cross MA. Misalya, aku coba beli BTC/IDR ya!
  3. Masuk ke Tab Beli. Pastikan pula kamu ganti tab transakinya menjadi “Buy”, dan gunakan mode “Market Order” untuk dapat membeli aset tersebut di detik itu juga.
    indodax buy btc market order - nominal
  4. Masukkan Nominal Pembelian. Lalu masukkan nominal pembelian di kolom yang udah disediain. Pastikan nominal pembelian gak lebih gede dari portofolio IDR kamu ya, kalau nggak transaksinya bisa gagal.
  5. Buy BTC. Jika semua settingan udauh berhasil diisi, langsung klik aja tombol “Buy BTC”, maka seketika itu juga kamu langsung membeli BTC secara instant tanpa cincong.
  6. Masuk ke Wallet. Buat ngecek apakah kamu udah berhasil beli BTC atua belum, langsung akses aja tab menu “Wallet”. Jika berhasil, maka kamu bakal ngeliat nominal Bitcoin yang barusan kamu udah beli.

Dan selamat, sekarang kamu udah berhasil dan tahu cara trading Crypto dengan mudauh untuk pemula. Tetap latihan biar kamu bisa mendapatkan cuan yang lebih besar darinya ya!

Cara Jual Crypto

Setelah beberapa hari, ternyata Crypto kamu beneran naik.

Tapi kok, market mulai kembali turun dan ada persilangan ke bawah antara MA 38 dan MA 50.

Nah, saatnya buat jual dong, biar cuannya bisa kita cairin.

Caranya:

  1. Buka Indodax dan Masuk ke Trade. Silahkan buka lagi aplikasi Indodax kamu dan langsung masuk aja ke menu “Trade”.
    indodax trade - btcidr
  2. Pilih BTC. Dikarenakan kita udah pernah beli BTC dulu dan mau ngejualnya, pastikan pair atau crypto-nya adalah BTC.
  3. Pilih Tab Jual. Dan pastiin kamu pilih tab “Jual” ya, dan juga mode “Market Order” biar kejualnya instant gitu.
    indodax jual btc - nominal
  4. Masukkan Nominal BTC. Semisal kamu mau jual semuanya, langsung klik aja angka “100%”. Atau kamu juga bisa jual setengahnya atau seperempatnya. Cukup sesuaikan saja sama kebutuhan dan preferensi masing-masing ya!
  5. Klik Tombol Jual. Jika semua settingan udah berhasil kamu input, lngsung klik aja tombol “Jual” sekaerang juga, maka Crypto BTC kamu bakal langsugn kejual secara instant.

Dan selamat, sekarang kamu udah berhasi cuan dari selisih harga antara beli dulu dengan harga jual sekarang.

Pada contoh di atas, kita berhasil mendapatkan sekitar 46% lebih dikit.

Cuan yang cukup lumayan buat kita sebagai pemula.

Keuntungan Trading Crypto Bagi Pemula

Ingat ya, trading crypto itu sebuah cara dan aktivitas yang sangat beresiko, dan bisa ngebuat duit kamu ilang seluruhnya, terutama untuk pemula.

Sebagai pemula, sudah barang tentu kamu bakal ngalamin yang namanya loss terlebih dahulu, atau minimal dana kamu nyangkut di salah satu koin jika emang gak berniat buat ngejualnya.

Sebaliknya, jika kamu pantang menyerah dan terus belajar sampai kamu bener-bener jago trading, maka kamu bakal mendapatkan banyak banget keuntungan loh.

Misalnya seperti ini:

  • Kepemilikan. Ini khusus buat kmau yang trading Crypto di market spot, maka secara otomatis kamu memiliki koin tersebut. Jadi, spot trading ini bikin kamu bisa punya aset digital yang kamu beli, dan bisa kamu gunain buat macem-macem tujuan, misalnya buat jaminan buat minjem aset crypto lain atau dapet bunga dari pinjaman di mainpool yang terdesentralisasi.
  • Sederhana Banget: Nah, spot trading ini relatif gampang dimengerti, terutama buat yang baru mulai trading. Jadi, ini ngasih pengalaman trading yang lebih sederhana dibanding margin atau futures yang lebih rumit.
  • Lebih Aman: Ini juga lebih aman dibanding margin atau futures trading. Jadi, risiko kerugian kamu cuma terbatas pada modal yang kamu pake.
  • Banyak Likuiditas: Nah, trading spot cryptocurrency ini juga punya likuiditas yang tinggi, jadi lebih gampang buat beli atau jual kapan aja.
  • Jelas Banget: Spot trading juga punya transparansi yang tinggi. Apalagi dalam bentuk cryptocurrency berbasis teknologi Blockchain. Transaksinya cenderung gak bisa diubah atau dimanipulasi.
  • Bebas Mikirin Strategi: Kamu juga bisa lebih bebas dalam milih strategi trading yang kamu mau. contoh strateginya udah aku jelasin di atas ya!
  • Biaya Rendah: Biaya trading spot cryptocurrency ini juga lebih murah. Berbeda dengan futures atau margin trading yang biasanya ada biaya inap, spread, dan sebagainya.
  • Buka Luas Pasar: Kamu bisa akses pasar yang luas banget, karena jenis crypto itu lahir hampir setiap harinya dengna jam market yang buka selama 24 jam penuh.

Tapi inget ya, walaupun spot trading punya banyak keuntungan, tapi juga punya risiko karena harga cryptocurrency yang bisa berubah-ubah dengan cepat.

Jadi, tetep harus waspada dan update dengan tren pasar buat bisa trading yang untung.

Kekurangan dan Resiko Trading Crypto Bagi Pemula

Yups, trading crypto juga punya kekurangan yang gak boleh kamu abaikan.

Bahkan market crypto itu paling beresiko tinggi dibandingkan dengan jenis aset lainnya.

Apalagi sebagai pemula, kamu pasti bakal ngalamin dulu kerugian beberapa kali, jadi pastikan kamu gunain modal kecil buat belajar ya!

Selain itu, pahami juga beberapa kekurangan dan resiko trading crypto sebelum nyemplung ke industri tanpa ampun yang satu ini:

  • Volatilitas Terlalu Tinggi. Nah, kalo kita bahas soal volatilitas nih, harga-harga cryptocurrency sering banget berubah-ubah, ya. Jadi, buat para spot traders, harus rajin pantengin pasar crypto biar tau kapan waktu yang tepat buat beli dan jual.
  • Risiko Keamanan: Meskipun spot trading crypto bisa jadi cara buat dapetin kepemilikan aset digital untuk kita sebagai pemula, tapi juga artinya trader bertanggung jawab buat keamanan aset-aset ini. Ini bisa jadi masalah, karena kasus pencurian dan penipuan crypto semakin banyak.
  • Kurangnya Regulasi: Cryptocurrency belum ada regulasi yang seketat pasar keuangan tradisional. Ini bisa meningkatkan risiko manipulasi pasar dan penipuan.
  • Kompleksitas: Industri blockchain dan crypto bisa rumit dan susah dimengerti, khususnya buat pemula. Apalagi whitepaper yang biasanya dibuat bukan untuk konsumsi masyarakat awam, sehingga lebih menyulitkan trader pemula buat mempelajari suatu token aset.
  • Kurangnya Nilai Instrinsik: Ada yang bilang, cryptocurrency nggak punya nilai intrinsik. Tapi ada juga yang mendebat bahwa crypto punya teknologi terbaik bernama blockchain. Tentu aja, perdebatan ini bisa bikin harga crypto naik turun secara cepat.
  • Masalah Skalabilitas: Skalabilitas cryptocurrency bisa jadi masalah, karena bisa batasi kecepatan dan efisiensi transaksi.
  • Kurangnya Kemungkinan Pemulihan: Kalo kamu kehilangan akses ke dompet cryptocurrency kamu, bisa jadi susah banget bahkan nggak mungkin buat ngembalikan aset kamu.

Ingat ya, trading itu selalu ada risiko, jadi penting banget buat pahamin risiko-risiko ini dan lakuin riset yang cukup sebelum mulai.

Cara Manajemen Resiko Trading Crypto

Sekali lagi perlu diingatkan bahwa contoh strategi yang aku share di atas itu gak 100% selalu akurat.

Terkadang harga gak kunjung naik meskipun sudah terjadi golden cross di moving average.

Nah, pada saat harga gak sesuai dan sejalan dengan ekspektasi, maka manajemen resikolah yang berperan agar kita terhindar dari kerugian super besar, fatal, hingga bikin miskin dan bangkrut.

Memang, mempelajari manajemen resiko itu gak bisa dilakuin dalam satu malam aja, dan butuh pengalaman serta praktek di medan tempur secara langsung.

Tapi sebagai gambaran, mungkin cara manejemen resiko trading crypto untuk pemula ini bisa bikin ngasih kamu sedikit masukan buat ngelakuinnya:

  • Investasikan Duit yang Siap Ilang. Kalo kita bicara soal investasi, penting banget buat cuma investasi duit yang emang bisa kamu rugiin. Jadi, jangan pernah invest lebih dari yang kamu bisa tanggung kehilangannya. Cryptocurrency tuh bisa mengalami kerugian gede dalam waktu yang singkat, lho.
  • Pindahin Aset Cryptomu ke Cold Storage: Nyimpen aset-aset kamu di bursa terpusat bisa punya risiko, kayak crash situs, hack, atau bahkan bangkrut. Pindahin aset crypto kamu ke perangkat cold storage atau wallet pribadi bisa ngurangin risiko-risiko ini.
  • Hedging Portfolio Cryptomu: Hedging udah lama dipake di pasar keuangan tradisional buat ngelola risiko. Buat teknik hedging, mungkin kita bahas di postingan depan ya!
  • Kenali Sumber Risiko: Ini bisa termasuk faktor internal atau eksternal. Analisisin probabilitas dan dampak tiap risiko pake metode kuantitatif atau kualitatif.
  • Ikutin Rencana yang Udah Dibuat: Jangan biarin emosi ngatur keputusan trading kamu. Tetap berpikir jernih dalam bertrading sesuai strategi dan planning kamu ya!
  • Jangan Kejar Kerugian: Kalo trading kamu gagal, jangan coba-coba nambahin duit lagi buat nyoba ngembaliin kerugian. Take revenge is never work in the market – begitulah kata para suhu.
  • Ulasan Transaksi Kamu: Secara rutin cek ulasan transaksi kamu buat nemuin kesalahan atau area yang bisa diperbaiki.
  • Pasang Stop-Loss Orders: Buat batasi potensi kerugian.
  • Diversifikasi Portfolio Cryptomu: Buat sebar risiko. Msialnya, bagi budget kamu ke 100 crypto berbeda.
  • Analisis Fundamental dan Teknikal yang Mendalam: Buat ambil keputusan yang tepat. misalnya, baca whitepaper dan lakukan analisa seperti strategi di atas ya!
  • Tentukan Rasio Risiko-Imbalan yang Jelas: Buat setiap trading, pastiin take profit (keuntungan) jauh lebih tinggi daripada stop loss (kerugian). Minimal 1:1,5 hingga 1:4 tergantung dari kondisi market.

Intinya, semakin kamu jago dalam ngelola resiko dan portofolio kamu, maka sekalipun sering ngalamin kesalahan, maka bakal tetap untung kok!

Gak percaya? Coba aja pelajari manajemen resiko!

Kesimpulan

Nah, kalo kita bahas soal trading cryptocurrency buat pemula, pertama-tama harus paham dulu tentang sifat-sifat cryptocurrency, belajar tentang konsep-konsep trading, dan milih bursa cryptocurrency yang terpercaya.

Penting banget buat kenali risiko-risiko yang mungkin ada, ikutin rencana trading yang udah dibuat, dan jangan kejar-kejaran buat ngembaliin kerugian.

Spot trading, meskipun lebih sederhana dan kurang berisiko dibanding yang lain, tetep punya tantangan sendiri kayak volatilitas dan risiko keamanan.

Strategi manajemen risiko kayak cuma investasi apa yang bisa kamu rugiin, pindahin aset ke cold storage, hedging, dan pasang stop-loss orders tuh penting banget.

Ingat ya, trading itu selalu ada risikonya, jadi riset yang teliti itu kunci sebelum mulai.

Halo, Saya Subaru. Saya seorang penulis konten berpengalaman dan pakar Digital Marketing, dengan rekam jejak yang terbukti dalam menulis konten yang menarik dan informatif. Sebagian besar keahlian saya berada di dunia tulis menulis, blogging, investasi, dan trading. Semoga tulisan saya membantu meningkatkan nilai di bidang yang kamu minati.

Tinggalkan komentar