Mana yang lebih penting menjadi orang yang sangat cerdas secara intelektual atau emosional?

Sudah tidak terbantahkan lagi menjadi orang cerdas memang sangat penting. Terkadang kita menemui orang yang sangat cerdas bahkan mungkin itu adalah teman kita sendiri. Mereka selalu unggul dalam perkuliahan, perhitungan, dan beberapa hal rumit yang orang lain angkat tangan. Entah dia mendapat sugesti dari mana, yang jelasnya setiap ada soal rumit pasti dia akan mati-matian berjuang untuk menyelesaikannya. Itu adalah kecerdasan intelektual yang selalu dikaitkan dengan tingkat pendidikan sesorang.

Ada juga tipe orang yang dibidang akademik bisa-biasa saja, bahkan mungkin bisa dikatakan NOL besar. Tapi begitu dalam kehidupan bermasyarakat dia akan menjadi orang nomor satu. Lebih bisa mengakrabkan diri, dan bergaul di tengah masyarakat dan menjadi orang paling “berguna” untuk masyarakat.

Berdasarkan gambaran di atas, tentu kamu tahu perbedaan diantara dua tipe orang tersebut. Meskipun sama-sama cerdas tapi mereka sangat berbeda.

Kemudian mana yang baik menurutmu menjadi sangat cerdas secara intelek atau cerdas secara emosional?

Untuk menjawabnya terlebih dahulu kita harus melihat dari sisi perbedaan dan manfaatnya dalam kehidupan.

Apa perbedaan kecerdasan intelektual dan emosional?

Perbedaannya cukup mudah, kecerdasan IQ bisa dihitung dan digambarkan dengan skor angka. Kecerdasan tentang berlogika, berimajinasi, berhitung, atau lebih tepatnya dikatakan sebagai What I Think.

Sedangkan kecerdasan EQ tidak dapat dihitung dan ditunjukkan dalam bentuk skor seperti IQ. Namun dia dapat dirasakan dampaknya lebih tepatnya dikatakan sebagai What I Fell.

#1 Perbedaan dari segi manfaat:


Manfaat kecerdasan intelektual :

  1. Selalu berpikir menggunakan logika
  2. Sesuatu dilakukan dengan rencana yang matematis
  3. Sangat berkompeten untuk mejadi super MAN/WOMAN

Manfaat kecerdasan emosional:

  1. Selalu berpikir secara flexibel
  2. Melakukan sesuatu dengan keyakinan dan semangat
  3. Sangat berkompeten untuk menjadi super TEAM

#2 Perbedaan dalam realitas dunia kerja


Kecerdasan intelektual dan realitas dengan dunia kerja

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kecerdasan intelektual adalah kecerdasan otak kiri yang berkaitan dengan logika. Biasanya diukur dengan tingkat pendidikan seseorang. Dalam dunia kerja sangat dibutuhkan adanya kecerdasan intelektual. Misalnya saja kamu seorang lulusan doktor (S3). tentu kamu akan lebih gampang untuk meng-apply ke banyak pekerjaan dibandingkan dengan yang hanya lulusan S2.

Memiliki intelektual bagus merupakan syarat awal untuk memasuki sebuah pekerjaan. Namun itu tergantung dari pekerjaannya. Orang dengan intelektual tinggi biasanya kurang menyukai kerja dalam tim. Lebih banyak menyelesaikan karirnya sendiri. orang seperti ini akan menjadi luar biasa apabila bekerja pada bidang yang menuntut keahlian tinggi tanpa banyak ketergantungan dengan orang lain.

Namun ada juga orang yang memiliki intelektual tinggi namun selalu bekerja dalam tim. Memang hal yang harus diwaspadai apabila apabila cerdas intelektual adalah canggung untuk bekerja dalam tim. Meskipun sebenarnya cerdas, namun karena keadaaan tidak nyaman akibatnya tidak bisa memanfaatkan kecerdasan yang tersimpan.

Kecerdasan emosional dan realitasnya dengan dunia kerja

Berbeda halnya dengan cerdas intelektual, orang yang memiliki kemampuan emosional yang baik cenderung bisa bekerja dimana saja, tidak pilih-pilih pekerjaan dan flexibel. Hal itulah yang menyebabkan ada orang yang berIQ biasa-biasa aja namun dia bisa jadi bos.

Kecerdasan emosional lebih kepada kemampuan untuk ‘menjinakkan’ emosi. Orang yang memiliki kecerdasan seperti ini biasa lebih cocok bekerja dibidang bisnis. Meskipun terkadang mereka jarang menggunakan logika bahkan keputusannya di luar logika, tapi mereka mempunyai manajemen emosi yang baik untuk mengatur banyak orang. Bisa jadi orang yang cerdas IQnya akan menjadi anggota tipe orang ini.

Apakah kamu tahu kriteria orang sukses apa saja? Menurut inc.com dalam artikelnya 10 Kualitas Manusia yang Sangat Sukses kriteria orang sukses diantaranya adalah :

  • Sabar
  • Integritas
  • Semangat/kemauan
  • Hubungan dengan orang lain
  • Optimis
  • Percaya diri
  • Komunikasi

Hampir semua ciri tersebut dimiliki oleh orang yang mempunyai kecerdasan emosional. Oleh karena itu kecerdasan ini sangat penting.

Mana yang lebih dibutuhkan untuk kehidupan?

Menurut saya pribadi, kecerdasan intelektual dan emosional keduanya sangat dibutuhkan. Namun sebagai garis besar, kecerdasan intelektual hanya sebagai pengantar kamu untuk sukses. Sedangkan yang bertanggung jawab untuk melakukannya itu adalah kecerdasan emosional. Kamu tidak akan pernah sukses apabila hanya menggunakan logika, tidak akan pernah mengambil resiko yang besar karena logika kamu mengatakan itu akan sia-sia. Padahal sukses besar selalu berdampingan dengan resiko yang besar.

Namun semua menjadi tidak berguna apabila SQ (spiritual quotient) kamu = NOL. Kecerdasan spiritual adalah tentang Who I Am. Kamu tahu kan akibatnya jika orang cerdas intelek dan emosionalnya tapi tidak memiliki kecerdasan spiritual? Kecerdasan spiritual ibarat kendali dari dua kecerdasan itu. Kalau manusia tidak punya kendali atas kecerdasan intelektualnya wajar saja kalau jadi psikopat. Begitu juga dengan orang yang berEQ tinggi, apabila tidak di barengi dengan SQ yang bagus akan lahir generasi-generasi politik korupsi.

Jadi sebagai kesimpulan kecerdasan emosional itu sangat penting. Bukan hanya penelitian yang telah membuktikan bahwa 80% orang sukses dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya. Namun karena seorang manusia butuh kecerdasan tersebut sebagai makhluk sosial. Ingat sukses bukan hanya karena pintar tapi kebanyakan karena hubungan yang baik dengan orang lain.

Orang Geofisika yang sangat tertarik dengan teknologi, mapping, dan blogger. Mempunyai niat pengen selalu berbagi dengan tulisan tapi gak jadi-jadi. Oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Tinggalkan komentar