Realita: Rela Berlarian Takut Ketinggalan Tiket Pesawat, Tapi Biasa Saja Ketika Meninggalkan Shalat

Cerita perjuangan mengejar tiket pesawat dan shalat ini saya dapatkan dari akun line yang bernama Salma (sekarang berubah menjadi sal). Entah itu sumber asli atau bukan saya juga tidak tahu. Cerita ini menurut saya sangat bagus menjadi renungan kita, sudah sejauh mana usaha kita dalam mengejar waktu shalat.

Apakah kita merasa sangat rugi dan menyesal meninggalkan waktu shalat atau justru biasa-biasa saja? Ternyata selama ini kita lebih takut ketinggalan pesawat bahkan sambil berlarian untuk mengejar tiket pesawat. Inilah realita kita sekarang, rela menunggu lebih awal beberapa jam agar tidak terlambat naik pesawat. Sedangkan untuk shalat selalu menunda-nunda bahkan sering melewatkannya tanpa merasa bersalah.

Tulisan dari mbak Salma ini saya repost di blog ini untuk mengingatkan saya sendiri dan siapa saja yang membacanya semoga kita lebih menghargai shalat. Kita selalu mendebatkan hal-hal yang rumit dalam agama sedangkan dasarnya kita abaikan. Semoga dengan membaca kisah ini shalat kita lebih terjaga dan selalu on time. Berikut kisah lengkapnya:

Di bandara, saya melihat hampir semua orang melangkah cepat, bahkan ada yang berlarian karena takut ketinggalan pesawat. Semua orang rela bangun lebih pagi dari biasanya agar tidak ketinggalan pesawat.

Apa yang menjadi alasan orang-orang ini takut ketinggalan pesawat?

Jawabannya rata-rata adalah soal uang. Mereka tidak ingin tiketnya hangus begitu saja. Mereka beralasan karena ada rapat penting yang tidak bisa ditunda, keperluan keluarga, dan sebagainya. Namun, rata-rata beralasan karena takut tiketnya hangus.

Melihat kenyataan ini, saya mencoba bercermin pada diri sendiri yang baru saja ikut terlibat dalam kegiatan ‘mengejar pesawat’ karena takut tiket hangus. Saya berpikir, apakah perjuangan saya untuk mengejar sholat sudah sebesar ini? Apakah saya rela bersiap 2 jam sebelum waktu sholat karena takut pahala sholat tepat waktu saya hangus? Mungkin ini juga bisa jadi bahan renungan untuk kawan-kawan semua.

Padahal, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah.

Bahkan saya sering dapat tiket promo dengan kisaran harga 300 – 500 ribu. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala sholat.

Tapi nyatanya??

Perjuangan kita mempertahankan tiket lebih besar dibandingkan dengan perjuangan untuk sholat tepat waktu. Kalau tiket hangus, galaunya luar biasa. Cerita ke semua orang, update status di sosial media. Sedangkan saat tertinggal sholat berjamaah ? Biasa aja tuh. Innalillah.

Rasulullah SAW bersabda : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim No.725)

Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr. Bahkan sholat tersebut lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Tapi apakah kita menyesal saat sholat Fajr kita hangus ?*

Relakah kita bangun lebih awal demi mengejar sholat sunnah Fajr seperti saat kita mengejar pesawat karena takut tiket kita hangus ? Tentunya hal ini harus benar-benar jadi renungan bagi kita.

Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah SAW juga pernah bersabda :

Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan ‘harga’ dari sholat Ashar. Begitu mahalnya nilai sholat Ashar, Rasulullah SAW sampai mengumpamakan bahwa seseorang yang sholat  Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya. MasyaAllah.

Semoga kita dapat lebih menghargai sholat. sama halnya seperti saat kita mengejar sebuah tiket pesawat.

Demikian artikel tentang cerita perjuangan sambil berlarian karena takut ketinggalan tiket pesawat dibandingkan shalat. Semoga bermanfaat, terimakasih.

Orang Geofisika yang sangat tertarik dengan teknologi, mapping, dan blogger. Mempunyai niat pengen selalu berbagi dengan tulisan tapi gak jadi-jadi. Oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Tinggalkan komentar