WAWASAN IPTEKS

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teknologi?
2. Baagaimana perkembangan teknologi?
3. Bagaimana perkembangan tingkat kepuasan?
4. Bagaimana teknologi melalui pendekatan pemikiran?

PENJELASAN:

1      Pengertian Teknologi

Secara etimologi, kata teknologi berasal dari perpaduan dua buah akar  kata yaitu ‘techne’ atau ‘techton’ dan ‘logos’ keduanya berasal dari bahasa Yunani. Akar kata pertama pada mulanya berarti ‘keterampilan’, dengan arti yang sama dalam bahasa sansekerta padanannya disebut ‘taksan’ dan dalam bahasa Arab ‘taskhir’ lalu dalam bahasa Latin disebut ‘tegere’ atau jika ditinjau dari sudut karya yang dihasilkan, kata tersebut sepadan dengan kata ‘art’ (seni) yang kemudian digunakan dalam bahasa Inggris sebagai ‘fine art’.

Oleh karena tu ketika Plato hendak menjelaskan tentang seni, ia menggunakan kedua kata dalam bahsa Yunani “techne” dan “poesis” secara berdampingan. Kata “poiein” sendiri berarti pengetahuan membuat atau mencipta “seni puitis”. Tidak heran sampai pada pertengahan abad ke-17 kata “science” (sains) dari bahasa latin “scinetia” masih bersenyawa dengan seni yang memiliki arti sebagai komunikasi puitis dari persepsi kreatif mengenai berita atau cerita tentang baru.  Sedangkan kata yang kedua (logos) berarti kata “pikiran” atau “alasan”. Perpaduan kedua akar kata “tekton” dan “logos” tersebut menjadi “teknologi” memiliki arti sebagai ilmu tentang keterampilan yang pada mulanya yang memiliki keberhimpitan wilayah dengan wilayah seni dan wilayah sains.

Ada beberapa pengertian mengenai teknologi menurut para ahli dan beberapa sumber lainnya yaitu:.

1.      Finn (1998)
Selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencakup proses sistem manajemen dan mekanisme pantauan, baik manusia itu sendiri atau bukan. Teknologi dalam pengertian luas adalah cara pandang terhadap masalah berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi kelayakan serta cara mengatasi masalah secara teknis dan ekonomis.

2.      Simon – Saliburry (1996)
Simon yang dikutip oleh Saliburry mengemukakan, teknologi sebagai disiplin rasional yang dirancang untuk meyakinkan manusia akan keahliannya menghadapinya lam fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan ilmiah yang telah tentukan.

3.      Saettler – Saliburry (1996)
Saettler mengutip asal katanya – techne (bahasa Yunani), dengan makna seni, kerajinan tangan atau keahlian. Kemudian, Saettler menerangkan bahwa teknologi bagi bangsa Yunani kuno diakui sebagai suatu kegiatan khusus dan sebagai suatu pengetahuan.

4.      Poerbahawadja Harahap
Teknologi adalah : 1) Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik 2) Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri.

5.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158),
Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

6.      Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46)
Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.

7.      Menurut Wikipedia situs wiki terbesar di Dunia
Teknologi adalah : Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

8.      Menurut Miarso (2007 : 62)
Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.

2      Perkembangan Teknologi

Teknologi berkembang dimulai sejak dulu kala sampai sekarang seiring dengan kemajuan peradaban manusia. Pada awalnya teknologi hanya bersifat kebendaan dan deengan tugas eksploitasi dan pengolahan sumber daya berupa materi dan energi seperti kkapak, tombak, panah, dan peralatan lain, sedang cara-cara pembutan rumah, perahu, alat-alat rumah tangga, makanan, minuman,  obat-obatan dan lain-lain sudh mulia bersifat kebendaan dan kecerdasan.
Spectrum jenis teknologi sekarang membentang dalam semua aspek kehidupan dan penghidupn manusia, apabila diurutkan bentangan tersebut mencakup:

a.       Teknologi eksploitasi: Berburu, menangkap ikan, memetik, bertani, berternak, berbudidaya, menambang dan menyadap energi, dan lain-lain.
b.      Teknologi pengolahan: Merebus, memanggang, fermentsi, melebur bahan, dan mengkonversi energy, dan lain-lain.
c.       Teknologi transportasi: Menjinakkan hewan liar, membuat rakit, perahu , kapal, mobil, pesawat udara, jalan, jembatan, dan lain-lain.
d.      Teknologi kenyamanan: Membuat pakain, pagar, perabot rumah, tungku pemanas, meramu obat-obatan, dan lain-lain.
e.       Teknologi peningkatan potensi manusia: Membuat peralatan berburu, bertani, menangkap ikan dan mempertahankan diri, dan lain-lain.

Jenis teknologi yang disampaikan itu merupakan focus pengembangan teknologi dewasa ini dan masa datang. Jenis tersebut dapat dipilah-pilah sebagai berikut.

1.      Teknologi material/bahan
2.      Nanoteknologi
3.      Bioteknologi molekuler
4.      Teknologi informasi

Meskipun pada awalnya beberapa aspek kehidupan dan penghidupan manusia dapat tercakup oleh bentangan tugas teknologi mulai dari ekploitasi, pengolahan mengenai materi, energi dan informasi. Itupun manusia masih belum merasa puas, dengan hasil yang dicapainya, sehingga tidak hanya kecerdasan artifisial berbasis semi konduktor dan menjelang penggunaan super konduktor yang terus dikembangkan, tetapi mulai menuntut upaya memanipulasi kecerdasan genetical berbaris rekayasa untaian DNA/RNA. Mengantisipasi kenyataan perkembangan teknologi masa kini, maka timbul masalah bagaimn cara agar penguasaan, pemanfatan dan pengendaliannya agar kemajuan teknologi tidak menjadi boomerang bagi kelangsungan hidup manusia.

3      Perkembangan Tingkat Kepuasan

Alam sendiri telah mengisyaratkan bahwa semua fenomena alami yang berlangsung selalu memenuhi suatu azas yang dikenal sebagai azas aksi terkecil. Aksi terkecil dapat berupa penggunaan watu tersingkat, jarak pepindahan terpendek atau penggunaan energy terhemat. Penggunaan teknologi dalam suatu tugas minimal melibatkan waktu dan energy.

Khusus bagi penggunaan energy dalam suatu proses, maka tingkat efisiensi merupakan ukuran kualitas dalam proses tersebut.oleh karena itu, efisiensi berkaitan erat dengan tingkat kepuasan dalam pemanfaatan energy terhadap suatu karya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebubungan dengan pemenuhan tingkat kepuasan, maka kualitas teknologi selalu ditingkatkan untuk mempertinggi nilai efisiensinya. Nilai efisiensi tersebut menurut Rizal Astrawinata (1991) dapat didekati dengan data mengenai daya keluaran yang terdiri atas :

a.       Daya yang terkandung dlam produk.
b.      Daya yang terbuang melalui aliran limbah.
c.       Daya yang hilang melalui pertukan kalor dengan lingkungan.
d.      Daya yang terdauur ulang/
e.       Daya yang termusnahkan karena proses irreversible.

Adapun mengenai daya keluaran ini, jenisnya sangat bergantung pada keberlangsungan suatu  proses. Kemudian daya lain adalah daya masukan, dapat terdiri atas :

a.       Daya yang terkandung dalam bahan baku.
b.      Daya yang terbawa oleh fluida kerja, arus listrik, arus panas, penjalaran gelombang mekanik, dan lain-lain.

Hukum kekekalan energy menghendaki “Daya masukan = daya keluaran”, maka efisiensi (ef) dapat dinyatakan dengan : hasi bagi dari “daya yang terkandung dalam produk” dengan “daya masukan ke dalam produk”
ef  =
Nilai efisiensi atau nilai dari hasil bagi tersebut selalu lebih kescil dari 1 (satu), karena selalu ada pelepasan energy menjadi energy panas, energy bunyi, percikan energy atau material, dan lain-lain.
Pelepasan energy merupakan energy yang tidak dapat digunakan kembali dalam proses yang sedang diamati. Seperti misalnya energy pembakaran bensin tidak semua energy menjadi energy gerak sehingga sepeda motor dapat dikendarai, akan tetapi terdapat pelepasan energy yang menjadi deru panasnya badan mesin dan semburan gas buangnya, yang terkonversi ,enjadi energy mekanik seperti grafit atau kerak dalam mesin.

Seiring dengan bertambahnya waktu, daya yang hilang atau termusnahkan karena proses irreversible akan menumpuk atau akan mengakumulasi menjadi energy yang tidak dapat terbarukan atau energy yang tidak dapat digunakan kembali, hal ini dalam termodinamika dengan proses spontan dan disertai dengan pembesaran atau bertambahnya kuantitas entropi (kesetimbangan termodinamika) alam semesta. Akibatnya energy yang masih dapat digunakan semakin menipis oleh karena tidak ada jalan lain demi kelangsungan hidup manusia, energy harus mempertinggi efisiensi penggunaan energinya. Keadaan inilah yang memotivasi manusia untuk selau mempertinggi kualitas teknologi dewasa ini dan di masa depan.

Suatu proses yang tidak hanya penggunaan energy yang menjadi masalah, akan tetapi produk atau hasil samping yang berupa bahan buangan, berbentuk cair, padat dan gas merupakan maslah besar yang harius pula ditangani agar dampaknya terhadap lingkungan dapat dikurangi. Penanganan hal ini juga menjadi tugas teknologi proses terutama dalam pengolahan limbah sebelum dilepas ke lingkungan oleh karena jenis material limbah yang berbeda akan membutuhkan penangan yang berbeda pula. Hal lain yang dapat dilakukan kemudian adalah kita menjadi bahan yang bernilai ekonomi.
Perkembangan teknologi terus berlangsung dalam mempertinggi nilai efisiensi, mereduksi produk sampai berupa bahan buangan atau limbah dengan cara mengolahnya sebelum dibuang. Apabila pengembangan teknologi yang ramah lingkungan tidak diupayakan, maka laju degradasi kualitas lingkungan akan semakin besar, artinya kerusakan semakin parah dan kondisi ini tidak bleh dibiarkan, harus dapat direduksi.

4     Pendekatan Pemikiran

Jenis-jenis teknologi yang dikembangkan umat manusia adalah implementasi praktis dari kecerdasan manusia sehingga Frederick Ferre (1988) menyebutkan bahwa nila-nilai yang dimiliki manusia apakah yang baik maupun yang buruk terbawa dan tercermin dalam produk teknologi yang dihasilkannya, atau paling tidak tercermin dalam penggunaan dan perawatan barang-barang teknologi yang dimilikinya.
Hal lain yang berkaitan dengan teknologi dengan metodologi praktisnya akan terus mengalami penyempurnaan dan bahkan dapat berjalan diluar control manusia yang melewati batas nilai-nilai luhur budaya, sehingga muncul efek samping sebagai akibat dari hasil rekayasa manusia dan reaksi berantai dengan alam dan manusia tidak dapat menghindarinya, karenanya dibutuhkan konsep yang tertata dengan baik dalam pengembangannya.

Menurut Aroef M (1996) bahwa konsep kebijakan manajemen pengembangan teknologi memerlukan tahapan yaitu :

1.      Memilih jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan dan jenis yang sudah dikenal atau dikuasai.
2.      Mengasimilasikan satu sama lain atau dengan teknologi maju yang terjangkau.
3.      Mengembangkan hasil asimilasi tersebut lebih lanjut dengan melakukan proses inovasi.
4.      Komersialisasi hasil asimilasi.

Pendapat lain dikemukakan oleh Iskandar, U (1996) bahwa teknologi yang akan dikembangkan dapat ditinjau dari empat komponen yaitu :

1.      Teknologi yang dapat meningkatkan kekuasaan dan kemampuan pengendalian (Technoware)
2.      Teknologi yang dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan sumber daya (Humanware)
3.      Teknologi yang dapat mengorganisasikan kegiatan untuk mencapai target (organware)
4.      Teknologi yang dapat meningkatkan kepastian dari efisiensi (infoware)

Program pengembangannya, atau manajemen perubahan penguasaan teknologi, juga dapat mengerti melalui 4 tahapan berikut yaitu :

1.      Tahap adopsi teknologi yang kualitas produksinya dikontrol oleh pihak pentransfer (perakitan dengan komponen dan suku cabang yang diimpor).
2.      Tahap subtitusi sebagian dengan pengurangan inpor komponen dan suku cabang yang kualitas produknya dikontrol dengan tolak ukur dan indickator hasil rumusan para ahli Indonesia sendiri.
3.      Tahap pengembangan awal dari teknologi yang sudah dikuasai pada tahap adopsi dan subtitusi.
4.      Tahap pengembangan lanjutan untuk menemukan teknologi maju.

Oleh karenanya, berdasar pada dua pendapat tersebut, Taufik TA (1996) memandang bahwa istilah manajemen teknologi sebaiknya disempurnakan menjadi Manajemen Teknologi dan Inovasi (MTI)
Pada prinsipnya MTI berkembang dalam menunjang kegiatan bisnis yang didasarkan pada pendekatan kesisteman dan dalam suasana yang sarat dengan bobot pragmatis.

Orientasi komresial menuntut setiap organisasi bisnis memfokuskan manajemen seluruh kegiatannya pada wilayah pragmatisnya. Sehingga setiap orgnisasi bisnis akan mampu mendekatkan pola pendekatan masing-masing yang sesuai dengan kondisi dinamik, kontekstual, situasional dari banyak faktor eksternal dan internal. Karena MTI bukan semata-mata mencakup proses-proses sistematik perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian, tetapi meluas pula kearah proses-proses konsultasi, komunikasi, koordinasi, kolaborasi, dan mediasi internal dan eksternal organisasi.

Orang Geofisika yang sangat tertarik dengan teknologi, mapping, dan blogger. Mempunyai niat pengen selalu berbagi dengan tulisan tapi gak jadi-jadi. Oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Tinggalkan komentar