Kategori: GIS

  • Cara Mudah Menggabungkan 2 Buah Data DEM atau Lebih di Arcgis

    Cara menggabungkan dua buah data citra DEM (Digital Elevation Model) di arcgis atau lebih sebenarya sangat mudah. Cara ini sangat dibutuhkan apabila kamu ingin mendapatkan data kemiringan atau lereng suatu daerah namun data DEMnya yang harus di download ada dua bahkan lebih. Misalnya daerah yang ingin dibuat peta lerengnya adalah daerah blitar. Namun ternyata data DEM yang kita dwonload untuk daerah itu ada 2, atau mungkin 4 bagian. Kan tidak mungkin kalau kita potong dan kemudiaan overlay satu-satu. Jadi solusinya adalah kita gabung terlebih dahulu data DEM tersebut menjadi satu di Arcgis.

    Apabila bingung dimana tempat untuk mendownload data DEM, kamu bisa mendownloadya di earth explore usgs gratis. Namun apabia kamu sudah mempunyai data DEMnya silahkan lanjut ke bagian B.

    Baca tutorial dasar tetang Arcgis lainnya:

    A. Cara mendownload data DEM

    Cara mendownloadnya adalah:

    1. Silahkan kunjungi halaman earth explore di atas.
    2. Pada kolom enter search criteria bagian addres/place masukkan tempat atau alamat yang ingin kamu cari data demnya. Klik show atau tekan enter, maka akan tampil daerah yang kamu cari.
    3. Silahkan klik tempat tersebut, silahkan buat polygin 4 titik untuk menghindari adanya data DEM yang tidak tercover. Pastikan bahwa daerah yang kamu inginkan berada di tengah poligon yang kamu buat.
    4. Klik bagian bawah yaitu data set, kemudian isikan pada bagian data set search dengan SRTM 1 Arc-Second Global. Artinya data DEM yang akan kamu dowload mempunyai ketinggian 30m.
    5. Kemudian scroll kebagian bawah dan klik result.
    6. Silahkan download satu per satu data DEM tersebut dengan format .tif

    Oke, saya anggap kamu sudah mempunyai data DEMnya. Sekarang adalah bagaimana cara kita menggabungkan data DEM tersebut.

    B. Cara menggabungkan dua buah data DEM atau lebih di Arcgis

    Caranya silahkan ikuti langkah-langkah berikut:

    • Masukkan semua data DEM yang sudah terdownload tadi ke dalam Arcgis.
    • Pilih ArcToolbox > Data Management Tools > Raster > Raster Dataset > Mosaic To New Raster
    • Pada kolom pertama input raster masukkan semua data DEM yang ingin disatukan tadi.
    • Selanjutnya bagian output location, tambahkan folder dimana kamu akan menyimpan hasil gabungan data DEM tersebut.
    • Raster data set name with extension, isikan dengan nama file raster yang akan kamu simpan lengkap dengan extensinya. Contoh: data_dem.tif
    • Bagian pixel type pilih dengan 32 bit signed
    • Number of bands isikan dengan angka 1
    • Bagian mosaic operator ganti pilih MEAN dan mosaic color map pilih MATCH.

    Bagian yang lain biarkan saja kosong. Lebih jelasnya lihat gambar berikut:

    Cara menggabungkan data DEM mosaicmosaic to new raster di arcgis
     

    Apabila kamu ingin menyimpannya silahkan pilih export map kemudian ganti ekstensinya menjadi tif. Namun pada dasarnya pada saat kamu menggabungkan data DEM tadi kamu juga sudah menyimpan data file DEm gabungannya di folder yang kamu pilih pada bagian output location. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video ini.

    Sekian cara mudah untuk menggabungkan dua buah data citra DEM atau lebih di Arcgis semoga bermanfaat.

  • Cara Melakukan Klasifikasi Citra Supervised dan Unsupervised di ArcGis

    Apa itu klasifikasi citra??

    Klasifikasi citra adalah mengelompokkkan objek berdasarkan class (kelas) tertentu. Sehingga kita dapat dengan mudah mengenali objek apa saja yang ada di permukaan bumi serta berapa luas areanya. Dalam klasifikasi citra ada dua model yang digunakan yaitu:

    1. Klasifikasi Supervised (Terbimbing)
    2. Klasifikasi Unsupervised (Tak terbimbing)

    Data apa saja yang diperlukan untuk klasifikasi citra satelit??

    Untuk melakukan klasifikasi, kita harus mempersiapkan data petanya. terdiri dari:

    • Data peta Landsat
    • Data peta suatu daerah dalam bentuk .shp

    Setelah semua data siap selanjutnya kita lanjut ke tahap klasifikasinya.

    1. Klasifikasi Supervised

    Klasifikasi supervised atau biasa disebut klasifikasi terbimbing adalah klasifikasi yang menggunakan trace area. Jadi kita menentukan objek apa saja yang ada di peta dengan membuat semacam polygon untuk daerah tertentu (signature file). Kemudian aplikasi akan mencari daerah yang mempunyai kesamaan dengan berdasarkan data signature yang telah kita buat.

    Langkah-langkah membuat klasifikasi citra Supervised:

    1. Buka Aplikasi ArcGis.

    2. Tampilkan data citra (dalam hal ini saya menggunakan contoh desa tado pulia kec. Maros) yang akan diklasifikasi.

    3. Buat signature. Klik Arctoolbox > Spatial Analyst > Multivariate > Create Signatures.

    4. Aktifkan toolbar Image classifcation terlebih dahulu. (Customize > Toolbar > Image classificaation).

    5. Buat training area dengan menggunakan draw polygon, pertama buat training area untuk hutan. Gunakan zoom in untuk mengenali kenampakan hutan. Gunakan cara yang sama buat training area yang lain seperti sawah, lahan kosong dan pemukiman.

    Klasifikasi Unsupervised menggambar poligon

    Klik pada training sample manager untuk menuliskan hasil draw polygon.

    training sample manager di arcgis

    6. Simpan hasil Training sample manager dengan mengklik create a signature.

    signature file di arcgis

    7. Mengeksekusi hasil create signature, pilih Maximum Likelihood Classification dalam toolbox image classification.

    klasifikasi maximum likelihood di Arcgis

    8. Masukkan input raster bands-nya dan input file signature dengan file signature hasil create signature (ekstensi .GSG) dan simpan output raster terklasifikasi pada lokasi yang diinginkan, klik OK.

    9. Hasinya akhirnya seperti berikut.

    hasil kalsifikasi supervised

    2. Klasifikasi Unsupervised

    Klasifikasi unsupervised (tak terbimbing) adalah klasifikasi yang hanya memasukkan jumlah kelasnya kemudian otomatis aplikasi akan mencari kelas mana yang dimaksud berdasarkan nilai pixel yang sama,

    Langkah-langkah membuat klasifikasi citra Unsupervised:

    1. Tampilkan data citra (daerah tado pulia sebagai contoh) yang akan diklasifikasi dengan iso cluster.

    2. Klik  ArcToolbox buka Spatial Analyst Tools -> Multivariate -> Iso Cluster unsupervised classification.

    3. Pada tab isocluster pilih input raster tado pulia (daerah yang akan diklasifikasi unsupervised), number of dasses (4) simpan dengan nama taddo_pulia, klik ok dan tunggu proses selesai.

    4. Pilih ArcToolbox > Spatial Analyst > Multivariate > Maximum Likelihood.

    5. Isikan seperti pada langkah 8 (klasifikasi supervised sebelumnya)

    6. Hasilnya seperti berikut:

    hasil klasifikasi unsupervised

    Silahkan dilihat juga referensi Arcgis yang lain tentang digitasi peta.

    Demikian artikel tentang klasifikasi citra supervised dan unsupervised, semoga bisa bermanfaat.

  • ArcGIS DIGITASI PETA

    TUJUAN

    Mahasiswa mengetahui cara mendigitasi peta menggunakan ArcGIS.
    Mahasiswa dapat membedakan data peta polilyne, polygon dan point.
    Mahasiswa dapat mengambil data peta dari google earth.

    Sekilas tentang ArcGIS

    ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000.

    Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu : ArcView(komponen yang focus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi geoprosesing).

    ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:

    1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya;
    2. ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:
    3. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
    4. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing data dan programming
    5. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;
    6. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
    7. ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan (documentation) data – data SIG.

    ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul daripada sistem informasi biasa. Misalnya :

    • Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta ilustrasi sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu wilayah yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran terhadap suatu penyakit, kematian bayi, dsb.
    • Dalam bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatakan suatu produksi berdasarkan data yang ada.
    • Dalam bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/ mengoptimalisasikan pemasaran.
    • Dalam bidang Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang terjadi dari bencana alam.
    • Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan data/ fakta yang terjadi. GIS juga dapat mengahsilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam.

    Langkah digitasi PETA

    Jalankan program ArcGIS

    Klik start -> Arcmap 10.2.2, tunggu beberapa saat akan muncul layar aktif ArcGIS.
    Selanjutnya akan muncul lingkunan kerja ArcGIS berupa “blank map”

    Blank map arcgis

    Masukkan peta yang sudah di download dari google earth dengan klik add data ->Kelurahan tamangapa->klik add.

    Lakukan registrasi peta dengan mengklik add control point, lalu arahkan pointer ke pertemuan antara koordinat x, y yang telah ditentukan di google earth (terdapat 4 titik). Lalu klik kiri di tengah kordinat itu, kemudian klik kanan input x and y sehingga keluar kotak dialog coordinates. Isilah kordinat peta. Lakukan hal tersebut pada 3 titik lainnya.

    Arcgis add point

    Selanjutnya klik georeferencing, pilih rectify dan update georeferencing untuk menyimpan kordinat.

    Arcgis georeferencing

    Setelah selesai, selanjutnya kita akan memulai proses digitasi. Pertama kita harus membuat layer terlebih dahulu dengan cara klik Catalog, kemudian klik kanan pada folder peta tadi, klik new->shapfile. Lalu akan muncul dialog Create New Shapefile. Pada kolom Name, ketik Batas Kelurahan dan feature ubah menjadi PolyLine. Kemudian klik Ok.

    Mulai pendigitasian dengan klik kanan pada layer yang telah dibuat, pilih Edit Features kemudian Start Editing. Pastikan Create Features muncul untuk memilih features yang akan diedit.

    Ulangi langkah 6-7 untuk membuat jalan, sungai, pemukiman,lahan kering, lahan hijau/gambut, hutan, sawah, rawa, rumah sakit, masjid, dan sekolah. Untuk pemukiman, lahan kering, hutan, sawah, rawa, lahan hijau/gambut ubah tipe datanya menjadi polygon. Sedangkan rumah sakit, masjid dan sekolah ubah menjadi point.

    Selanjutnya kita akan menyisipkan informasi pada peta seperti grid, legenda, dan data frame. Terlebih dahulu kita memindahkan layar aktif ke tampilan “layout View”. Klik kanan pada layar aktif, dan klik “page and print Setup…” Ubah Paper Size menjadi A4 dan orientation menjadi Landscape.

    Membuat Grid. Fungsi grid yaitu untuk memperlihatkan kordinat pada peta output. Cara membuatnya yaitu klik kanan pada peta, kemudian properties. Pilih tab grid, new grid. Pilih measured grid, lalu lanjutkan dengan klik Next, hingga selesai dan klik ‚Finish. Lalu pilih apply kemudian ok.

    Menambahkan legenda, klik tab insert kemudian legend, akan muncul kotak dialog legenda yang akan ditampilkan. Silahkan atur berapa kolom legenda yang akan ditampilkan. Disini kami menggunakan 1 kolom, kemudin klik next sampai tombol finish.

    Selanjutnya menambahkan data frame. Klik insert kemudian pilih data frame, atur posisinya. Setelah itu klik kanan pada kotak data frame pilih add data masukkan peta insert. Disini kami menggunakan peta insert Sulawesi selatan. Ubah daerah kelurahan tamangapa menjadi warna berbeda dari data polygon yang lain.

    Tambahkan Judul peta dengan memilih Insert dan klik Title lalu ketikkan peta Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Sulawesi Selatan. Posisikan di sisi yang diinginkan pada layout dan atur ukuran serta Jenis Tulisan berdasarkan keinginan.

    Terakhir tambahkan scale bar dan north arrow melalui tab insert dana tur posisinya.

    HASIL DIGITASI

    Hasil digitasi di Arcgis

    Pembahasan:

    Melalui peta diatas kita dapat mengetahui berbagai properties di kecamatan Manggala, terutama di desa tamangapa. Jalan utama di tunjukan dengan garis berwarna hitam tebal dan yang tipis adalah jalan arteri/kecil. Sedangkan garis berwarna biru merupakan sungai kecil dari sungai. Penggunaan peta diatas seperti jalan dapat memberikan informasi bagi pembaca peta mengenai dimana saja jalan di kelurahan tamangapa.

    Pekerjaan dengan menggunakan ArcGIS memerlukan tingkat ketelitian dan kesabran yang lebih tinggi, apalagi dalam hal merektifikasi peta. Karena kesalahan peletakkan titik koordinat sedikit saja bisa menimbulkan angka kesalahan RMS yang besar atau menimbulkan gambar peta menjadi miring.

    SARAN

    Proses registrasi peta atau peletakan koordinat dan digitasi batas kelurahan serta jalan sangat membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, oleh karenanya pembaca yang akan melakukan pekerjaan dengan menggunakan arcgis hendaknya teliti pada saat pengerjaan, sehingga kesalahan kesalahan dalam prosesnya dapat diminimalisir.

    Tutorial arcgis yang lain: cara melakukan klasifikasi citra di arcgis.

  • Cara Georeferencing di QGIS (Peta JPEG dan Ortophoto)

    Cara Georeferencing di QGIS (Peta JPEG dan Ortophoto)

    Pada tutorial kali ini, kita akan membahas tentang cara georeferencing di qgis. Georeferencing pada dasarnya adalah koreksi geometri dengan cara memasukkan koordinat dunia nyata ke peta atau data citra. Tujuan memasukkan koordinat ini tak lain adalah untuk meningkatkan akurasi peta yang akan kita buat.

    Cara termudah untuk mengecek apakah sebuah peta sudah tergeoreferencing atau belum adalah dengan mencocokkannya dengan basemap citra satelit (samakan dulu koordinat sistemnya). Jika citra yang diinput sudah sesuai dengan basemap (tidak bergeser), berarti tidak perlu digeoreferencing. Selain itu perhatikan juga akurasi peralatan yang digunakan untuk akusisi data.

    Mungkin ada yang bertanya, kalau akusisi menggunakan drone apakah perlu di lakukan koreksi geometri?

    Pada dasarnya iya! Memang citra hasil drone sudah mempunyai koordinat. Lantas kenapa kita masih perlu melakukan koreksi geometri? Perlu melakukan koreksi karena biasanya GPS drone masih menggunakan GPS yang ketelitiannya di atas 2m.

    Untuk keperluan data akurasi tinggi, tentu kita harus memperbaikinya agar sesuai standar. Cara memperbaikinya yaitu dengan menggunakan koreksi data GCP (titik kontrol) yang diperoleh dari pengukuran lapangan.

    Oke langsung saja berikut panduan cara georeferencing peta di QGIS.

    Cara georeferencing peta jpeg (peta lama)

    Untuk melakukan gereferencing peta lama, syarat utama yang harus ada yaitu sistem koordinat yang digunakan dan juga koordinat lintang bujur. Jika tidak ada garis lintang dan bujur kita masih bisa menggunakan data peta RBI atau basemap dengan memanfaatkan objek yang mudah dikenali.

    Untuk langkah-langkah georeferencing peta jpeg di qgis silahkan ikuti panduannya berikut:

    1. Aktifkan Georeferencer GDAL di QGIS terlebih dahulu

    Pertama buka aplikasi QGIS, klik menu Plugin > ketikkan Georeferencer. Kemudian centang Gereferencer GDAL seperti gambar berikut.

    Mengaktifkan plugin georeferencer di qgis

    2. Buka tab Georeferencer GDAL

    Klik di menu Raster > Georeferencer…

    3. Atur Transformasi Geometri

    Sebelum melakukan georeferensi jangan lupa untuk mengatur tranformasi geometri terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar hasil georeferensi yang kita buat, sistem koordinatnya sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan basemap (data lapangan).

    Hal yang perlu diubah dalam tranformasi ini adalah sistem koordinat, folder penyimpanan dan kemudian aktifkan pilihan Load in QGIS when done.

    pengaturan transformasi geometri

    4. Masukkan peta yang ingin di georeferensi

    Klik Open Raster seperti gambar berikut.

    Tab georeferencer qgis

    5. Tambahkan titik kontrol dan masukkan koordinat sebenarnya

    Silahkan buat titik kontrol dengan cara klik pada area yang diinginkan, nanti akan muncul kotak dialog untuk memasukkan koordinat yang sebenarnya. Perlu diperhatikan penulisan koordinat di QGIS untuk DMS adalah D M S (ada spasi), sedangkan untuk koordinat Degree dan UTM langsung saja tulis angkanya.

    Selain itu perhatikan juga angka X dan Y nya. Gunakan tanda – jika koordinat Y nya berada di South.

    6. Cek error georeferensi

    Setelah selesai melakukan georeferensi pada tiap titik kontrol, selanjutnya cek kembali error yang muncul dalam tabel. Pastikan error pixelnya masih di bawah 10. Penjelasan lengkapnya silahkan baca di dokumentasi qgis.

    Kita juga bisa melihat error rata-ratanya pada bagian bawah tabel, lihat tanda panah pada gambar berikut.

    cek error georeferencing

    7. Update georeferencing

    Klik ikon play dengan tulisan Start Georeferencing. Tunggu hingga proses selesai kemudian bandingkan dengan data basemap untuk melihat hasil peta yang sudah dikoreksi geometri.

    Cara georeferencing citra orthophoto

    Georeferencing citra orthophoto di qgis sebenarnya sama dengan peta jpeg. Perbedaannya hanyalah kita mempunyai data GCP dan ICP hasil survey dari lapangan.

    Semua langkahnya mirip dari awal hingga akhir. Hanya saja ada perbedaan di awal dan saat menambahkan titik georeferensinya. Berikut ini urutan langkah-langkahnya:

    1. Masukkan terlebih dahulu data GCP

    Masukkan terlebih dahulu data GCP dari lapangan di lembar kerja QGIS. Jangan lupa sesuaikan sistem koordinatnya.

    2. Ikuti langkah 1-4 seperti cara georeferensi pada peta jpeg

    3. Tambahkan titik kontrol

    Jika pada langkah 5 sebelumnya kita menambahkan titik kontrol dengan cara memasukkan manual koordinatnya, disini kita menggunakan fitur From Map Canvas.

    Georeferencing citra orthophoto

    Arahkan ke titik GCP yang dihasilkan dari lapangan tadi. Intinya kita menandai titik GCP yang nampak di citra dengan GCP dari lapangan yang kita load ke lembar kerja utama QGIS pada langkah 1.

    4. Cek error kemudian update georeferencing

    Silahkan lihat pada langkah georeferencing peta jpeg di atas (caranya sama).

    Buat kamu yang masih bingung tentang georeferencing di QGIS dan ingin tutorial video langkah demi langkahnya, silahkan tonton video ini.

  • Pengertian GCP dan ICP serta Metode Pengukurannya

    Pengertian GCP dan ICP serta Metode Pengukurannya

    GCP atau Ground Control Point adalah titik-titik kontrol yang digunakan untuk mengoreksi geometri citra agar sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Biasanya orang juga menyebut GCP sebagai Titik Kontrol Tanah. GCP ini diperlukan ketika kita ingin melakukan koreksi geometri (georeferensi) pada data citra.

    Apa bedanya dengan ICP?

    ICP (Independent Control Point) adalah titik uji akurasi geometri citra. Jadi jika tadi GCP bertujuan untuk mengoreksi geometri citra, maka setelah setelah selesai dikoreksi citra tersebut akan diuji akurasinya menggunakan titik ICP.

    Kemudian dengan mengurangkan koordinat titik ICP di peta dengan ICP hasil dari lapangan, akan didapatkan ketelitian akurasi citranya berapa meter. ICP dan GCP ini sama-sama datanya diambil dilapangan menggunakan GPS geodetic atau terestris (total station).

    Fungsi GCP pada citra digital

    Pada dasarnya fungsi GCP sama halnya dengan pengertiannya yaitu sebagai bahan koreksi dan memperbaiki akurasi orthophoto maupun citra satelit.

    Pengukuran GCP

    Metode pengukuran GCP bisa dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik dan terestris (Total Station). Namun BIG dalam peraturan terbarunya NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR PENGUMPULAN DATA GEOSPASIAL DASAR UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA BESAR mengatur bahwa pengukuran titik kontrol tanah itu menggunakan receiver GNSS tipe geodetic dan harus terikat pada Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN).

    Pada peraturan ini juga dijelaskan tentang pemasangan Premark, pengukuran titik kontrol tanah, pengolahan data GNSS hingga ketelitiannya. Jika Anda tertarik silahkan baca di webnya BIG.

    Secara garis besar ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan GCP yaitu:

    1. Jumlah GCP

    Dari berbagai referensi teori yang saya dapatkan, sebenarnya tidak ada jumlah pasti berapa jumlah GCP yang harus dibuat. Referensi tersebut kebanyakan menyatakan bahwa semakin banyak GCP akan semakin baik dan tentu saja disesuaikan lagi dengan luas areanya. Karena semakin banyak GCP tentu akan memakan waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar.

    Sedangkan untuk jumlah ICP bisa menyesuaikan dengan ketentuan dalam SNI 8202, Ketelitian peta dasar.

    2. Sebaran GCP

    Sebaran GCP disarankan tersebar secara merata di sekitar perimeter dan beberapa di tengah area citra yang akan dikoreksi. Sebuah penelitian dari P. Martinez Carricondo dan teman-temannya dari kampus Almeria dan Cordoba menunjukkan bahwa penempatan GCP di sekitar perimetri dan sebaran secara merata menunjukkan RMS error yang rendah.

    Penelitian tentang jumlah GCP

    3. Premark

    Sebaiknya ditempatkan di daerah terbuka dengan menggunakan warna kontras agar terlihat di citra foto udara.

    4. Standar akurasi

    Dalam pembuatan GCP kita harus memperhatikan standar akurasinya. Untuk standar akurasi ada aturan BIG yang mengaturnya, silahkan lihat table berikut:

    Standar akurasi Geometri BIG

    Berikut rumus untuk mendapatkan ketelitian horizontal (CE90) dan vertikalnya ((LE90):

    CE90 = 1,5175 x RMSExy
    LE90 = 1,6499 x RMSEz

  • Cara Mengetahui Resolusi Citra Satelit yang Mudah

    Cara Mengetahui Resolusi Citra Satelit yang Mudah

    Pada kali ini saya akan menuliskan tutorial dasar tentang bagaimana cara mengetahui resolusi citra satelit dari data citranya langsung.

    Sekilas tentang Resolusi Spasial

    Resolusi spasial mengacu pada ukuran satu pixel di permukaan tanah (eos.com). Pixel sendiri adalah titik terkecil yang membentuk data raster (citra satelit) yang menentukan seberapa detail sebuah gambar.

    Sehingga resolusi dapat diartikan sebagai ukuran terkecil dari sebuah objek yang dapat direpresentasikan dalam gambar. Semakin tinggi resolusi maka akan semakin detail dan semakin kecil ukuran pixelnya.

    Sebagai contoh, citra yang mempunyai resolusi 1 meter akan menggambarkan detail objek dengan ukuran lebih besar atau sama dengan 1mx1m. Tetapi citra ini akan menggabungkan objek dengan ukuran kurang dari resolusi tersebut menjadi satu hingga mencapai ukuran 1mx1m per pixel.

    Supaya lebih jelas silahkan lihat gambar berikut:

    Definisi resolusi citra
    Sumber: intermap.com

    Biasanya resolusi spasial citra satelit di kelompokkan menjadi tiga yaitu:

    • Resolusi rendah: lebih dari 30 m/pixel
    • Resolusi menengah: antara 4-30 m/pixel
    • Resolusi tinggi: Kurang dari 4 m/pixel

    Cara mengetahui resolusi citra satelit

    Cara ini bermanfaat jika kita punya data citra tapi lupa berapa resolusi dari citra satelit tersebut. Meskipun kondisi ini jarang ditemui, tapi kita sebagai pegiat mapping wajib tahu trik dasar ini.

    Artikel ini juga sekaligus sebagai catatan saya, siapa tahu saya lupa dikemudian hari. Saya tinggal cari lagi catatan saya di blog ini.

    Berdasarkan pengertian resolusi yaitu ukuran terkecil dari sebuah objek yang direpresentasikan dalam tiap pixel gambar. Maka cara mengetahui resolusi citra adalah dengan mengukur ukuran pixelnya.

    Berikut langkah-langkah untuk melihat resolusi data citra secara lengkapnya:

    1. Menggunakan ArcGIS

    • Zoom citra yang ingin dilihat resolusinya hingga nampak kotak-kotak pixelnya.
    • Klik ikon Measure di Arcgis
    • Klik ujung pixel kiri dan kemudian arahkan ke batas pixel kanan
    • Resolusinya akan tampak pada kotak dialog Measure yang muncul pada gambar di bawah yaitu 0.29 m
    Mengukur resolusi citra di Arcgis

    2. Menggunakan QGIS

    Caranya sama dengan aplikasi Arcgis, yaitu pertama zoom dulu citranya hingga terlihat pixelnya. Kemudian klik ikon Measure Line dan ukur lebar pixelnya.

    Melihat resolusi citra satelit di QGIS

    Sangat mudah kan? Sekarang jika ada data citra, tidak perlu bingung lagi berapa resolusi spasialnya. Cukup ukur pixelnya kita sudah bisa tahu berapa resolusi citra tersebut.

  • Cara Mengatasi SASPlanet Error “Unable to Load Map(s) Aborting”

    Cara Mengatasi SASPlanet Error “Unable to Load Map(s) Aborting”

    Jika Anda baru saja mendownload SasPlanet dan membukanya biasanya akan mendapatkan pesan error “unable to load map(s) Aborting“. Aplikasinya tidak bisa terbuka dan langsung kembali menutup dengan sendirinya.

    Just info: SasPlanet adalah salah satu aplikasi portable yang bisa digunakan untuk mengunduh citra satelit resolusi tinggi.

    Saya sendiri setiap mendownload aplikasi SasPlanet terbaru pasti mendapatkan eror ini. Awalnya cukup heran juga, kenapa aplikasinya tidak mau terbuka? Padahal saya juga juga sudah coba dari berbagai situs yang menyediakan aplikasi ini. Namun hasilnya tetap sama, selalu error ketika pertama kali dibuka.

    Setelah saya telusuri, akhirnya saya mendapatkan link official pengembangan SasPlanet di github. Ternyata di sana sudah dijelaskan bahwa selain aplikasi, masih ada file tambahan berupa paket map. Nah kalau paket map ini belum ada di dalam aplikasinya otomatis sasplanet tidak bisa digunakan.

    Astaga, betapa bodohnya saya ini!!!

    Itulah resikonya jika download file tidak dari sumbernya langsung.

    Jadi solusi masalah unable to load map(s) Aborting pada SasPlanet ini adalah cukup dengan menambahkan paket map, cukup simpel sekali. Berikut langkah-langkahnya:

    • Download terlebih dahulu paket mapnya.
    • Silahkan extract file tersebut.
    • Pastikan Anda juga sudah extract file aplikasi SasPlanetnya.
    • Copy semua file paket map, kemudian buka folder SasPlanet yang sudah diekstrak > buka folder Maps (paste di folder ini). Replace saja jika ada duplikat folder.

    Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video berikut:

    Jika Anda tidak mau pusing dan ingin mendownload langsung SasPlanet yang sudah include paket map, silahkan download SasPlanet terbaru (Released 12-12-2020) yang sudah saya sediakan.

  • Cara Download Citra Resolusi Tinggi Gratis (Hingga 2cm)

    Cara Download Citra Resolusi Tinggi Gratis (Hingga 2cm)

    Banyak dari Anda mungkin penasaran, sebenarnya ada tidak cara download citra satelit resolusi tinggi gratis? Menurut saya ada, tapi terbatas.

    Kenapa terbatas?

    Ya terbatas, karena tidak semua daerah tersedia citra resolusi tingginya. Selain itu tidak semua juga bisa diunduh dan digunakan secara offline.

    Namun pada artikel ini saya akan menuliskan beberapa cara dan trik yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan citra resolusi tinggi tersebut. Silahkan pilih cara yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Download citra satelit dengan sas planet

    SasPlanet adalah aplikasi yang paling sering saya gunakan untuk mendownload citra. Karena aplikasi ini sangat simpel dan juga resolusi citra yang diberikan cukup tinggi.

    Buat kamu yang belum punya aplikasinya, silahkan download aplikasi SasPlanet terlebih dahulu.

    Untuk cara menggunakan aplikasinya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini:

    • Extract filenya kemudian buka SasPlanet.exe
    • Otomatis aplikasi akan langsung terbuka, kemudian pilih Basemap yang diinginkan
    Sasplanet basemap
    • Klik ikon kotak, samping ikon pointer seperti gambar di bawah ini. Kemudian klik kiri di citra (batas atas), seret ke area yang ingin diunduh. Setelah itu klik kiri lagi satu kali untuk menentukan batas bawahnya.
    Select area citra SasPlanet
    Ubah juga zoom levelnya menjadi 24
    • Selanjutnya klik bagian Stitch. Output ubah menjadi ECW (agar ukuran citra kecil), Save to silahkan tentukan folder penyimpanan dan namanya, bagian Zoom ubah ke 24 lagi serta Quality ubah menjadi 100%.
    Save citra dari sasplanet
    • Terakhir klik Start dan tunggu hingga proses download selesai.

    Download citra satelit resolusi tinggi dengan Arcgis

    Ada dua cara untuk download citra satelit di Arcgis yaitu menggunakan Basemap bawaan Arcgis dan yang kedua menggunakan ekstensi ArcBruTile.

    Menggunakan Basemap Arcgis

    Untuk dapat mendownload citra dari basemap arcgis, jaringan yang digunakan harus stabil. Karena jika tidak stabil koneksi basemapnya akan hilang. Silahkan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

    • Buka aplikasi Arcmap
    • Lakukan Test Connection terlebih dahulu. Klik kanan ikon Arcgis di taskbar pilih Test Connection Now. Pastikan setelah tes koneksi ikon arcgis di taskbar tidak ada tanda silangnya. Jika masih ada ulangi lagi tes koneksi.
    Test connection arcgis
    • Klik ikon segitiga kecil di samping ikon tambah Add Data > Add Basemap. Jika Add Basemap tidak aktif, silahkan ulangi lagi tes koneksinya.
    Add basemap citra satelit di arcgis
    • Pilih tipe basemapnya, misalkan disini saya memilih Imagery > kemudian klik Add. Maka basemap citra satelit akan tampil.
    pilih tipe basemap arcgis

    Citra satelit basemap arcgis sudah sangat detail. Bahkan resolusinya ada yang mencapai 1,9 cm. Namun sayangnya kita tidak bisa menyimpan resolusi tersebut sesuai dengan daerah yang kita inginkan secara offline.

    Sebenarnya masih bisa disimpan secara offline citranya. Hanya saja jika ingin detail cakupan wilayah yang ditampilkan akan jadi kecil. Sesuai dengan yang tampil dimonitor saja.

    Berikut cara menyimpan citra satelit dari basemap arcgis:

    • Tentukan daerah yang ingin di download
    • Klik File > Export Map
    • Ubah formatnya menjadi TIFF (.tif), kemudian pada tab General naikkan resolusinya minimal 300 dpi. Centang juga Write World File.
    • Klik tab Format aktifkan Write GeoTIFF Tags > klik Save.
    save citra satelit dari arcgis

    Dengan melakukan cara di atas, citra hasil download bisa digunakan secara offline. Namun kekurangannya yaitu luasnya hanya sebatas area yang tampil di layar monitor saja. Jadi jika kita ingin resolusinya tinggi, otomatis daerahnya akan semakin sempit.

    Sebenarnya jika citra satelit tujuannya hanya digunakan sebagai acuan, kita bisa menggunakannya secara online saja. Supaya tidak memberatkan laptop, kita bisa memotongnya sesuai daerah yang diinginkan.

    Caranya yaitu:

    • Klik kanan tulisan Layers pada Table of Contents > Properties.
    • Akan muncul Data Frame Properties. Pada bagian Clip Options pilih Clip to shape. Jika ada banyak layer di lembar kerja Anda, silahkan klik Exclude Layers terlebih dahulu > kemudian uncentang layer selain basemap.
    • Klik Specify Shape untuk menentukan batas yang ingin dipotong.
    • Terkahir klik OK.
    Clip citra satelit di arcgis

    Menggunakan ArcBruTile

    ArcBruTile adalah aplikasi tambahan yang bisa diintegrasikan dengan Arcgis untuk menampilkan citra satelit. Namun sayangnya versi terbaru dari aplikasi ini sekarang berbayar. Namun untuk versi lamanya masih gratis. Silahkan download melalui link berikut ArcBruTile versi gratisnya.

    Untuk cara instalnya, silahkan tonton video berikut:

    Cara menggunakannya juga sangat mudah, cukup pilih layer basemap yang ingin ditampilkan. Sedangkan untuk mendownload citranya, Anda bisa menggunakan pilihan export map seperti cara menyimpan citra basemap Arcgis di atas.

    Cara download citra satelit dengan QGIS

    Selain menggunakan Arcgis, kita juga bisa menggunakan QGIS untuk mendapatkan citra satelit resolusi tinggi. Meskipun resolusinya tidak setinggi basemap Arcgis, tapi citra ini sudah lumayan bagus.

    Untuk mendownload citra satelit dari QGIS silahkan ikuti caranya berikut ini.

    • Pastikan Anda sudah menginstal basemap di qgis.
    • Pilih Basemap yang ingin digunakan.
    • Zoom ke daerah yang ingin didownload citranya.
    • Kemudian atur sistem koordinatnya agar otomatis tergeoreferensi saat digunakan di aplikasi lain seperti Arcgis. Caranya yaitu klik kanan layer citranya > Set CRS > Set Layer CRS > cari sistem koordinat WGS_1984_Web_Mercator_Auxiliary_Sphere > klik OK.
    • Download citra dengan klik kanan layer citra > Export > Save as.
    • Akan muncul dialog Save Layer Raster. Pada bagian Output pilih Rendered Image, bagian Format pilih GeoTIFF dan uncentang pilihan Create VRT. Bagian File Name silahkan tulis nama kemudian klik titik tiga (browse) tentukan folder penyimpanannya. Untuk Extent pilih Map Canvas Extent kemudian bagian Resolution horizontal dan vertikal isikan 0.5. Kurang lebih penampakannya seperti gambar ini:
    Save citra satelit resolusi tinggi dari qgis
    • Terakhir klik OK.

    Download citra satelit dari openaerialmap

    Openaerialmap adalah situs tempat orang-orang berbagi hasil foto udara yang diambil melalui wahana drone (UAV). Ada juga beberapa dari citra satelit yang bersifat open license. Jadi sudah bisa dipastikan resolusi citranya akan sangat tinggi.

    Namun kekurangannya adalah tidak semua daerah di indonesia tersedia foto citranya. Karena file citra yang tersedia tergantung dari ada tidaknya orang yang mengupload foto udaranya di web ini.

    Untuk mengecek ada tidaknya file citra di wilayah yang Anda inginkan silahkan kunjungi halaman webnya di https://map.openaerialmap.org/. Kemudian ketikkan daerahnya misal south sulawesi. Jika hasilnya seperti ini berarti itu ada data citranya.

    Citra satelit openaerialmap

    Untuk mendownload citra tersebut, berikut langkah-langkahnya:

    • Zoom pada daerah yang citranya mau di unduh.
    • Kemudian klik kiri pada area tersebut, akan muncul informasi nama daerah, waktu pengambilan, resolusi dan nama pengupload di sebelah kiri.
    • Klik pada gambar citra yang tampil di bawah informasi tersebut.
    informasi citra yang ingin diunduh
    • Klik ikon download yang muncul. Maka citra akan otomatis terdownload dalam format tif.

    Oiya buat Anda yang akademisi atau mahasiswa sebenarnya bisa juga mendapatkan citra satelit resolusi tinggi dengan mengirimkan surat ke BMKG kabupaten/kota. Tentunya dengan terlebih dahulu meminta rekomendasi dari kepala prodi atau orang tertentu sebagai penanggung jawab agar permintaan Anda disetujui.

    Itulah beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan citra satelit resolusi tinggi secara gratis. Jika Anda mempunyai cara alternatif yang lebih baik, jangan sungkan untuk berbagi melalui kolom komentar.

  • Cara Mengatasi “The Selection Contains One or More Features That are Not Editable”

    Cara Mengatasi “The Selection Contains One or More Features That are Not Editable”

    Bagi para Arcgis tentu pernah mengalami error “the selection contains one or more features that are not editable” saat ingin memotong polygon. Saya sendiri mengalami masaslah ini secara tidak sengaja saat mendigitasi peta.

    Saat itu saya ingin mengurangi luasan area digitasi dengan melakukan cut polygon. Tapi ketika saya klik cut polygons tool, selalu muncul error not editable seperti gambar di atas.

    Apa penyebab masalah ini?

    Penyebab error ini adalah karena data yang ingin kita cut sudah dilakukan geoprocessing sebelumnya. Misalnya seperti melakukan clip, dissolve dll. Sepengalaman saya, masalah ini memang muncul ketika data tersebut sudah dilakukan proses geoprocessing.

    Tapi terkadang meski dilakukan geoprocessing, error ini juga tidak muncul. Hal ini saya coba saat membuat artikel ini.

    Saya melakukan digitasi seperti biasa, kemudian hasil digitasi tersebut saya gabung dengan menggunakan dissolve.

    Tapi anehnya begitu saya melakukan cut polygon error tersebut tidak muncul. Proses cut polygon bisa dilakukan seperti biasanya. Jadi saya juga bingung apa penyebab pastinya masalah ini.

    Mungkin error ini akan muncul ketika kita banyak melakukan proses data di arcgis.

    Bagaimana cara mengatasi error the selection contains one or more features that are not editable?

    Saat mengalmi error ini, saya mencari referensi dan menemukan artikel can’t split polygon using the cut polygon tool di komunitas esri. Artikel ini sebenarnya adalah thread komunitas yang ditanyakan pada tahun 2013.

    Setelah saya baca sekilas, ternyata dibagian akhir ada orang yang yang mengalami masalah ini di arcgis online dan berhasil mengatasinya dengan melakukan copy paste layer.

    Cara pertama: copy paste layer

    Berikut langkah-langkahnya:

    • Klik kanan layer plygon yang tidak bisa di cut > pilih Copy
    • Kemudian klik kanan tulisan Layers > pilih Paste Layer (s)
    paste layer di arcgis
    • Akan muncul dua layer dengan nama yang sama. Layer paling atas adalah layer yang baru saja kita copy paste, sedangkan yang dibawahnya adalah layer aslinya. Silahkan hapus layer aslinya.
    • Lakukan cut polygon seperti biasa.

    Cara kedua: Export Data

    Silahkan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

    • Klik kanan layer yang tidak bisa dicut polygonnya > pilih Data > Export Data
    Export data di arcgis
    • Atur folder > tulis nama dan kemudian klik OK.
    • Jika muncul dialog tambahkan map hasil export ke layer, klik OK saja.
    • Terakhir silahkan lakukan cut polygon pada data hasil export tadi.

    Mudah bukan? Dengan melakukan cara di atas kamu bebas melakukan cut polygon pada data sesuka hati.