20+ Emulator Android Terbaik (Performa CEPAT & RINGAN)

Suka pake laptop atau PC buat main game android? Atau mungkin sedang belajar coding?

Kalau iya…

Kamu perlu emulator android terbaik, yang mendukung aktivitas kamu itu.

  • Ringan dengan performanya oke.
  • Nggak ribet, tapi sesuai kebutuhan.

Ya, software emulator yang PAS bakal membuat hidup serasa lebih mudah.

Beneran…

Karena itulah, kami kumpulkan beberapa emulator bagus, untuk kamu seleksi berdasarkan kebutuhan masing-masing.

Yuk simak informasinya:

Emulator Android Terbaik untuk Gaming ataupun Aplikasi Umum Tapi PC-nya Harus Bagus

Kenapa ada syarat ‘mesti oke’ PC-nya segala?

Biar maksimal…

Di PC dengan ram 2GB pun sebagian emulator ini masih bisa dijalankan.

Tapi!

Kalau sudah datang ngelag atau apapun itu gangguannya, dijamin ngeselin deh. Jadi lebih baik dari awal saja kami ingatkan.

1. LDPlayer

Sampai saat ini, emulator inilah yang terinstal di laptop Kuroko.

Ya, sangat memuaskan. Gak kalah deh dengan emulator lainnya di halaman ini (penilaian subjektif ya ^^).

  • LDPlayer mengutamakan supaya kegiatan gaming kamu sangat optimal. Sangat mendukung buat game-game baru.
  • Kinerjanya tinggi dengan fitur cakep nan ringan.
  • Pengaturan kontrol mudah, termasuk optimasi GPU, dan ada fitur multi-instance buat multitasking.
  • Akses ke Google Play sangat mudah dengan tampilan layar fleksibel.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB, OS 64-bit.
  • Semua game bisa, aplikasi umum pun berjalan lancar (MANTAP lah pokoknya – ini based on pengalaman sendiri ya).

Terakhir Kuroko cek di websitenya, LDPlayer ada LDPlayer 9 dan LDPlayer 5. Disarankan untuk menginstal versi 9 karena resource yang dipakai ketika menjalankannya lebih hemat dan efisien. Cek di sini bila kamu berminat https://id.ldplayer.net/.

2. BlueStacks

  • BlueStacks menginginkan agar pengalaman gaming android kamu lebih optimal, sekalipun saat memainkan game dengan performa tinggi.
  • Untuk mendukung kelancaran kinerja dan kompatibilitasnya, BlueStacks mempunyai fitur optimasi grafis dan sangat praktis untuk yang suka streaming.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB+, OS 64-bit, 5 GB SSD/HDD.
  • Game: PUBG Mobile, Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang, Call of Duty: Mobile, Among Us, Genshin Impact.

3. Nox Player

  • Nox Player bagus untuk gaming dan aplikasi umum.
  • Yang diunggulkan dari Nox Player adalah fitur multi-instance dan pengaturan tampilan yang lebih fleksibel.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB+, OS 32-bit & 64-bit, 2 GB SSD/HDD.
  • Game: Pokémon GO, Clash of Clans, Candy Crush Saga, Subway Surfers, Brawl Stars, Clash Royale.

4. MEmu

  • Seperti halnya BlueStacks, MEmu pun menonjolkan performa untuk tetap lancar memainkan game yang berat.
  • Emulator ini bisa kamu sinkronkan dengan handphone dengan pengaturan yang mudah.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB+, OS 32-bit & 64-bit.

5. Andy

  • Andy emulator dikembangkan agar koneksi antara PC dan emulator berjalan dengan lancar. Tujuannya, agar pengalaman kamu pakai android di PC jadi lebih mudah, terutama dalam urusan transfer file.
  • Sistem minimum: RAM 3 GB+, OS 64-bit.
  • Game: Asphalt 9: Legends, Minecraft, Grand Theft Auto: San Andreas, FIFA Mobile, Fortnite, Roblox.

6. AMIDuOS

  • Emulator general untuk aplikasi dan game android. Tampilannya bisa diatur dengan fleksibel, begitu dalam pengaturan tombol-tombolnya.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB, OS 64-bit.

7. GameLoop (Tencent Gaming Buddy)

  • Dulu disebut sebagai Tencent Gaming Buddy karena developernya adalah Tencent Games. Fitur-fitur GameLoop dikembangkan agar usernya lancar dalam bermain game android di laptop atau PC.
  • Support keyboard maupun mouse pastinya. Fitur rekam layar juga ada, tinggal gunakan saja.
  • Sistem minimum: RAM 3 GB+, OS 32-bit & 64-bit.
  • Bisa buat main banyak game, cakep.

Emulator Android Ringan Terbaik Untuk PC Kentang Spek Pas-Pasan

Emulator Android Ringan Terbaik Untuk PC Kentang Spek Pas-Pasan

Berikut ini beberapa emulator yang bisa kamu coba bila pc yang dipakai kentang atau spesifikasinya pas-pasan.

Saat melakukan tes emulator menggunakan laptop jadul dengan ram 2 GB, kendala yang Kuroko alami adalah loadingnya agak lama begitupun kadang si emulator tak merespon realtime ketika melakukan Tap atau Klik di interface-nya.

Kamu mungkin mengalami hal yang berbeda, kendala itu mungkin terjadi, karena laptop Kuroko yang terlalu uzur.

1. Smart Gaga

  • Tagline resmi emulator Smart Gaga adalah emulator terbaik buat main game FPS semacam PUBG, Free Fire, COC dan lainnya.
  • Emulator ringan ini kompabilitasnya cukup oke, kebanyakan masih sesuai untuk aplikasi baru saat ini.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB+, 1 GB+ HDD/SSD.

2. Droid4X

  • Emulator yang stabil untuk menggunakan aplikasi android umum lewat PC.
  • Performanya oke, dengan setting keyboard dan mouse yang gampang, jadi bisa juga dipakai buat main game.
  • Droid4X masih terus dikembangkan hingga sekarang. Namun, kamu mesti mau membaca keterangan developer mengenai sistem, cara instal hingga panduan penggunaannya.
  • Sistem minimum: RAM 1 GB, OS 32-bit & 64-bit.

3. ARChon

  • Konsep ARChon sangat berbeda dengan emulator-emulator Android lainnya. Dengan sedikit konfigurasi, runtime ini akan memungkinkan kamu untuk menjalankan APK Android langsung di browser Chrome atau Chrome OS.
  • Sedikit minusnya dari ARChon ialah dalam segi kompatibilitasnya yang terbatas. Oleh karena itu, baca dulu dokumentasi dari developernya, supaya kamu paham cara penggunaannya.
  • Sistem minimum: Win 7, OS 64-bit.

ARChon mungkin hanya bisa dioptimalkan untuk aplikasi yang ringan-ringan saja ya. Tapi, dengan ARChon ini, kamu tak perlu emulator terpisah, maupun pindah ke komputer yang telah terinstal sistem operasi android.

Bahkan, ARChon dapat dijadikan pilihan dikala kamu mencari emulator android untuk Linux.

4. Koplayer

  • Yup, dilihat dari namanya yang ada “Player-Playernya” gitu, so pasti emulator ini didesain buat game. Enaknya, emulator ini bisa jalan di spek komputer standar.
  • Performa emulator ini bagus buat gaming, kontrolnya mudah disesuaikan termasuk setting joystick dan keyboard.
  • Terakhir ketika menulis artikel ini, belum ada lagi perkembangan dari KoPlayer. Mungkin sudah berhenti pengembangannya, atau mungkin memang belum ada rencana update lagi.
  • Sistem minimum: RAM 2 GB, OS 32-bit & 64-bit, 10 GB HDD/SSD.

5. LeapDroid

  • Kinerja emulator ini sudah dikenal ringan dan tak menuntut terlalu banyak resource dari PC kentang. Inilah yang membuatnya terasa lancar walau spek komputernya ngepas.
  • Ukuran filenya sendiri tidak terlalu besar, jadi gak makan space juga.
  • Minusnya, pengembangan LeapDroid sudah di-stop tahun 2016. Dengan demikian, untuk tak selalu bisa digunakan untuk game atau aplikasi baru ya.
  • Sistem minimum: Win 7, RAM 2 GB, OS 32-bit & 64-bit, 2 GB HDD/SSD.

6. Windroy

  • Emulator android yang ringan ini punya performa yang stabil.
  • Integrasinya pada sistem Windows juga bagus, dengan demikian lebih mudah untuk mengelola file yang sedang kamu olah.
  • Windroy sudah support multitasking dengan mampu me-running beberapa instance sekaligus.
  • Sama seperti di atas, belum ada pembaharuan lagi untuk emulator ini. Entah memang sudah stop pengembangannya, atau karena alasan lainnya.
  • Sistem minimum: Vista, RAM 512 MB, OS 32-bit & 64-bit, 273 GB HDD/SSD.

7. Jar of Beans

  • Konsep emulator ini sama seperti emulator lain di atas.
  • Bagi Kuroko, konsep penamaannya yang cukup unik. Jar dapat diartikan wadah (toples), sedang Beans merunut pada salah satu versi dari android yakni Jelly Bean. Jadi dari namapun bisa terlihat bila Jar of Beans digunakan untuk mengemulasi android versi Jelly Bean.
  • Sistem minimum: RAM 1 GB, OS 32-bit & 64-bit.

8. YouWave

  • YouWave sengaja mendesain tampilannya semirip mungkin dengan smartphone yang biasa kamu gunakan.
  • Konsep ini bakal membuat kamu familiar dengan interface emulator ini. Buat apa? Agar pengguna yang baru pertama kali pakai pun langsung bisa adaptasi dengan emulatornya.
  • Sistem minimum: RAM 1.5 GB, OS 32-bit & 64-bit, 500 HDD/SSD.
  • Game: Temple Run 2, Hill Climb Racing, Angry Birds, Fruit Ninja, Cut the Rope, Candy Crush Soda Saga.

9. XePlayer

  • Konsep dari XePlayer ialah memainkan android di sistem operasi Windows dengan tampilan sederhana dan performa yang stabil.
  • Dengan kesederhanaannya, emulator ini jadi mudah digunakan, namun tetap responsif dan cocok untuk berbagai aplikasi maupun game terkini.
  • Pengaturan kontrol mudah dimengerti, agar user makin nyaman memakai XePlayer.
  • Sistem minimum: RAM 1 GB, OS 32-bit & 64-bit, 2 GB HDD/SSD.

Nah, untuk emulator android ringan yang telah di-stop pengembangannya, tampilan icon ataupun daleman Google Play-nya itu pasti terlihat gak up to date ya. Jadi mohon dimaklum saja ^^.

Emulator Android yang Bagus Buat Belajar Coding

Emulator Android yang Bagus Buat Belajar Coding

Kenapa kami tulis kata ‘belajar coding’?

Simple…

Karena yang sudah berpengalaman dengan coding pastinya sudah punya emulator favoritnya masing-maisng.

Hehe..kita kan masih belajar dalam hal apapun ya ^^.

1. Genymotion

  • Kecepatan dan kinerjanya bagus. Ini membuat Genymotion menyediakan emulasi yang lebih responsif nan gesit dibanding emulator internal dari android studio. Pengujian aplikasi jadi jauh lebih mudah sekaligus efisien bagi developer.
  • Konfigurasi perangkatnya banyak pilihan. Dengan ini, developer bisa mengubah-ubah sistem pengujian sehingga aplikasi yang mereka kembangkan bakal punya kompatibilitas yang jauh lebih oke.
  • Punya fitur spesifik untuk menguji aplikasi semacam uji multitouch, uji GPS hingga sensor simulasi.
  • Bisa diintegrasikan dengan Eclipse serta Android Studio.

2. Xamarin

  • Cocok buat developer yang ingin mengembangkan aplikasi lintas platform. Bisa dibilang, developer gak perlu terlalu capek menulis ulang kode ketika menggunakan Xamarin. Dengan ini, waktu teman-teman yang bergelut dengan kode bakal lebih efisien.

3. Android Virtual Device (AVD)

  • Emulator bawaan dari Android SDK, penyedia lingkungan virtual buat aplikasi yang dikerjakan developer.
  • Konfigurasi beserta spesifikasi lingkungan uji bisa diatur agar aplikasi developer bekerja baik di berbagai device android.

4. Appetize.io

  • Kalau gak mau install-install emulator, kamu bisa coba appetize io ini. Platform berbasis cloud ini bisa kamu akses via browser.
  • Begitu login, kamu sudah berada di lingkungan virtual seperti layaknya emulator-emulator android di atas.
  • Dengan demikian, tahapan jadi lebih simple. Agar kompatibilitas aplikasimu bagus, gunakan pengaturan yang disediakan appetize io untuk mengubah-ubah lingkungan ujinya.
  • Bisa kolab juga dengan orang lain, cukup via tautan yang kamu bagikan padanya.

Canggih ya, sudah ada emulator dengan basis cloud segala. Silakan coba, ada versi gratisnya kok.

Install OS sebagai Alternatif Emulator Android Terbaik

Alternatif Emulator Android Terbaik

Masih ingat dengan YouWave di atas tadi?

YouWave memakai tampilan semirip mungkin dengan smartphone. Kini untuk bagian alternatif emulator androidnya, ada beberapa OS android dengan tampilan yang mirip desktop seperti: PrimeOS, Phoenix OS, Bliss OS, Console OS, Remix OS.

So, gak bakal bikin pusing lagi deh cara pakainya.

Keuntungan menginstall sistem operasi android yaitu:

  • Tampilan mirip desktop, dengan demikian pengguna komputer pasti langsung bisa memakainya. Tinggal instal seperti OS Windows pada SSD atau hardisk komputermu dan gak perlu install emulator lagi.
  • Respon dan kinerjanya cepat, karena integrasinya bagus terhadap hardware komputermu.
  • Integrasi ini membuat pengaturan serta memberi fitur layanan yang lebih baik dibanding emulator biasa. Contohnya koneksi dengan item eksternal semacam mouse, keyboard hingga gamepad. Pengaturan layar pun lebih memuaskan pastinya.
  • Instalasinya fleksibel ya, kamu bisa beralih dari Windows ke OS Android dengan memanfaatkan fitur dual boot. Dengan demikian, dalam satu komputer, kamu bisa punya dua OS.
  • Bisa dipakai multitasking buat dipakai sehari-hari, sangat pas buat kamu yang ingin produktif.

Baiklah, itulah beberapa rekomendasi emulator android terbaik beserta alternatifnya buat kamu yang ingin merasakan pengalaman menggunakan aplikasi ataupun game android di komputer.

Jika komputer kamu sudah lebih dari standar, kamu bisa pilih emulator manapun untuk dicoba. Namun bila spesifikasinya standar, silakan gunakan emulator terbaik yang sudah dikenal ringan, dan tak banyak membebani kerja prosesor, ram maupun grafis komputermu.

Sekian dulu dari kami, bila ada yang ingin kamu tanyakan, langsung tulis saja di bagian komentar blog ya.

Slow writer dengan info akurat bagai passing Kuroko Tetsuya. Meski lambat tapi tetep suka dengan tulis menulis. Kalau lagi dapat wangsit biasanya bisa lebih cepet dikit nulisnya ^^

Tinggalkan komentar