Mindset Masyarakat yang Salah Kaprah Tentang Perbedaan Universitas Negeri dan Swasta

Berbicara tentang perbedaan universitas negeri dan swasta memang menarik. Kita tidak bisa melihat perbedaanya hanya dengan satu kampus saja. Misalnya kita ambil contoh perbedaan dari segi kualitas. Kebanyakan orang berpikir kampus swasta selalu mempunyai kualitas buruk, itu karena mereka hanya kebetulan melihat kampus yang demikian saja. Di luar sana justru cukup banyak kampus swasta yang mempunyai kualitas jauh di atas perguruan tinggi negeri.

Mengenai perbedaan antara swasta dan negeri tersebut, banyak masyarakat yang masih salah kaprah dalam memahaminya. Karena kebanyakan masyarakat khususnya yang berada di pedesaan mereka hanya mendengar kabar burung (dari mulut ke mulut) tanpa melihat faktanya langsung. Sehingga tidak sedikit juga masyarakat yang termakan oleh pemikiran tersebut.

Sebenarnya tidak ada ruginya jika termakan dengan pemikiran tersebut. Namun bagi lulusan SMA/SMK tentu hal ini sangat penting. Karena hal ini akan menentukan pilihannya di masa depan ketika kuliah. Berikut empat mindset masyarakat yang salah kaprah terkait perbedaan universitas negeri dan swasta.

Beberapa pemikiran yang salah tentang perbedaan universitas negeri dan swasta

1. Lulusan perguruan tinggi negeri lebih menjamin dapat kerja

Pernyataan ini biasa sering kita dengar diantara pembicaraan orang tua di kampung. Mereka berpikir bahwa sesuatu yang berlabel “NEGERI” itu selalu mudah. Termasuk mudah mendapatkan pekerjaan. Mungkin hal ini dikarenakan dulu banyaknya berita sekolah tidak resmi yang sempat menjamur. Akhirnya mereka masih berpikiran bahwa kata “SWASTA” itu berarti sesuatu yang “ILEGAL”.

Padahal dalam kenyataanya mudah atau tidaknya diterima kerja tidak bisa dipastikan. Lulusan perguruan tinggi negeri juga banyak yang masih menganggur. Namun begitu juga dengan lulusan kampus swasta, tidak semuanya mereka susah mendapat pekerjaan. Bukan kata swastanya yang menyebabkan susah dapat kerja, tapi akreditasi perguruan tingginya. Kebanyakan pihak perusahaan atau lainnya akan memberikan persyaratan terkait akreditasi bukan berdasarkan lulusan swasta atau negeri.

2. Lebih baik masuk di perguruan tinggi ternama dengan jurusan apa adanya daripada memilih kuliah dikampus swasta dengan jurusan yang memang diinginkan

Ini adalah pemikiran yang paling salah kaprah. Hal yang menyebabkan banyak lulusan SMA/SMK yang ingin kuliah salah tujuan. Mereka lebih memilih mengejar kampus favorit daripada jurusan yang diinginkan. Kenapa tidak memilih jurusan yang diinginkan? Karena bisa saja persaingan jurusan yang mereka inginkan di kampus favorit tersebut terlalu berat.

Karena merasa persaingannya berat, akhirnya demi kuliah di kampus favorit tersebut mereka memilih jurusan yang persaingannya rendah. Jurusan yang sama sekali tidak ditau dan tidak mereka inginkan. Ujung-ujungnya merasa salah jurusan, malas kuliah, dan kalau lulus pun mereka tidak tahu mau ngapain.

Pilihlah jurusan (program studi) yang benar-benar kamu inginkan. Karena dunia perkuliahan itu tidak sesimpel pembelajaran SMA. Saya jamin jika kamu tidak suka, kamu tidak akan tahan mempelajarinya.

3. Memilih universitas populer yang terakreditasi mapan namun tidak membandingkan akreditasi jurusan antar universitas

Ini juga kadang menjadi hal yang terlewatkan. Kebanyakan masyarakat berpikir jika universitasnya bagus maka semua jurusannya juga akan bagus. Jika kamu termasuk orang yang berpikir demikian, mending segera beralih ke pemahaman yang benar mulai sekarang. Faktanya tidak semua jurusan di universitas terkenal mempunyai akreditasi A. Jika kampus tersebut baru membuka jurusannya tahun ini saat kamu ingin kuliah, maka sudah bisa dipastikan tidak akan mungkin terkreditasi A.

Jika hanya memperhatikan akreditasi kampus tanpa melihat akreditasi jurusannya. Mungkin kamu tidak akan tahu bahwa ternyata jurusan yang kamu inginkan di kampus lain memiliki kualitas yang lebih baik (akreditasinya lebih tinggi).

4. Fasilitas di Perguruan Tinggi selalu lebih baik

Pemikiran yang salah kaprah terakhir adalah tentang fasilitas. Banyak yang berpikir bahwa fasilitas dikampus negeri itu lebih baik. Siapa bilang? Kamu pernah dengar istilah rumah sakit swasta mempunyai peralatan yang lebih canggih dari rumah sakit yang di biayai negara kan? Begitu juga dengan kampus. Jika kamu masih tidak percaya silahkan cek googling berita dengan keyword “toilet di kampus unhas kotor”. Kamu akan mendapatkan hasil yang mengejutkan tentang berita unhas kampus internasional katanya tapi kualitas toiletnya buruk (ini berita tenar sekitar tahun 2011).

Justru terkadang kampus swasta sangat menjaga sekali kualitas dan fasilitas kampusnya. Karena harus bersaing dengan kampus negeri. Makanya tidak heran jika sppnya terkadang lebih tinggi dari pembayaran uang kuliah di kampus negeri. Karena kuliah dikampus  swasta tidak mendapatkan subsidi pembayaran spp dari pemerintah.

Sebagai kesimpulan artikel ini, jika ada yang menanyakan kepada saya “Apakah kuliah di Perguruan tinggi pasti lebih baik daripada di perguruan tinggi swasta?” Jawaban saya tergantung kampusnya! Kamu bisa menilai kualitas dari kampus tersebut. Bagaimana cara menilainya? Silahkan baca cara menilai kualitas perguruan tinggi. Sekian semoga tidak terjebak pemahaman yang salah lagi.

Itulah beberapa perbedaan universitas negeri dan swasta yang sering salah kaprah di pemikiran masyarakat. Semoga bisa membantu!

Orang Geofisika yang sangat tertarik dengan teknologi, mapping, dan blogger. Mempunyai niat pengen selalu berbagi dengan tulisan tapi gak jadi-jadi. Oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Tinggalkan komentar