Kuliah ngejar IPK tinggi atau Aktif di organisasi ? Mana yang kamu pilih

Antara IPK tinggi dan organisasi memang sering menjadi masalah pada saat kita berada di bangku perkuliahan. Buat kamu yang masih berada di bangku SMA silahkan baca ini terlebih dahulu supaya tidak tejebak dalam aliran sesat.

Saat kamu SMA mungkin organisasi dan nilai tidak terlalu menjadi masalah, bisa berjalan selaras seirama fine-fine aja. Karena organisasi di SMA tidak sebanyak dan sekompleks seperti di saat mahasiswa kegiatannya. Sebagai mahasiswa kamu harus jeli mengatur waktu, kalau tidak bakalan overload dan pasti imbasnya ada di nilai akademik yaitu IPK.

Buat kamu yang masih SMA mungkin banyak yang belum mengenal apa itu IPK. IPK adalah bahasa pendek dari Indeks Prestasi Kumulatif dengan skala 0.0 – 4.0. Ada juga yang namanya IP per semester yang disebut dengan IPS. Nah, IPS setiap semester ini di jumlah kemudian di rata-ratakan itulah namanya IPK. Bagaimana sudah paham kan?

Baiklah sekarang balik lagi ke permasalahan utama. Apabila nanti kamu mendapati orang yang bertanya, atau mungkin diri kamu sendiri yang bertanya :

Kak, Sebenarnya lebih berguna mana IPK tinggi atau aktif di organisasi?

Jawabannya sebenarnya mudah. TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING KEDUANYA SALING MENGUATKAN.

Kenapa saya katakan demikian karena kita ini manusia. Makhluk yang bertindak berdasarkan aturan tidak seenak jidat. Biarpun pinternya selangit tapi kalau tidak tahu bersosialisasi, tidak tahu menghargai, tidak tahu etika, kan orang lain bakalan menjauh alias ogah di ajak kerja sama. Kalau gak ada yang mau di ajak kerja sama terus mau kerja sama siapa? sama batu?

Sebelum kita masuk lebih jauh lagi, saya akan memperkenalkan terlebih dahulu tentang kehidupan kampus. Setelah itu baru mengenai perbandingan ke duanya dan bagian penutup silahkan kamu menyimpulkan mana yang terbaik.. 🙂

Bagi yang baru lulus SMA atau bahkan masih sementara menjalani sekolah di putih abu-abu. Mungkin penasaran bagaimana sih kehidupan mahasiswa itu sampai-sampai antara organisasi dan nilai kadang gak bisa berjalan selaras.

Penjelasan singkatnya seperti ini:

1. Kehidupan mahasiswa itu seru, hampa, berkesan bahkan sampai ada yang tragis.

Kenapa bisa?

Karena kehidupan mahasiswa adalah kehidupan yang mandiri kehidupan yang supersibuk, deadline dimana-mana, waktu malam jadi siang, hari minggu jadi hari senin. Tapi jangan sampai berpikiran kehidupan mahsiswa itu horor semua. Ada juga kok waktu santai dan itu sangat langka. 😀

2. Kehidupan SMA itu enak, santai, seneng-seneng, indah, stress nya pas mau UAN. Itu aja!
Beda jauhh kaannn??? Iyalah beda namanya aja udah beda, SISWA sama MAHASISWA.

Seperti itulah gambaran singkat mengenai kehidupan sebagai mahasiswa. Super sekali kan? ya gak heran kalau IPK biasa bertolak belakang dengan organisasi. Tapi kita harus tahu dulu kira-kira apa manfaatnya IPK dan organisasi ketika kamu sudah di dunia kerja.

Manfaatnya IPK tinggi:

  • Mendapat beasiswa. Sudah bukan rahasia lagi bahwa orang yang mendapat beasiswa adalah mahasiswa dengan IPK tinggi. Mulai dari 3.0 bahkan ada yang menetapkan batas 3.5. Terlebih lagi jika kamu bercita-cita kuliah di luar negeri. Cita-citamu bakalan macet apabila punya IPK di bawah standar.
  • Rajin. IPK tinggi akan membuat kamu terus ingin mempertahankan IPK itu, kamu gak mau kalau sampai turun. Makanya orang yang mempunyai IPK tinggi akan belajar dan berjuang mati-matian untuk mempertahankannya.
  • Mudah cari kerja. Banyak perusahaan yang mencari lulusan berkompeten, mulai dari pegawai, dosen dll. Mereka akan mencari orang-orang yang berkompeten.
  • Aman dari DO (drop out). Ibaratnya setan aja takut mendekat apalagi DO. 😀
  • Di segani teman, Apalagi kalau pas ada tugas. Udah deh pada merapat semua kayak anak ayam di kasi beras.

Manfaat aktif di organisai:

  • Punya soft skill, ini gak bakalan kamu dapat di bangku kuliah. Soft skill adalah kecerdasan memanajemen diri sendiri dan orang lain. Apabila terbiasa bergelut di organisasi, soft skill mu akan kelihatan apakah kamu cerdas di bidang sugesti, berbicara, memimpin, atau bahkan menghasut. 😀
  • Banyak teman. Salah satu tujuan orang ikut organisasi adalah ingin membangun jaringan, ingin nambah teman. Banyak teman juga berguna loh? Banyak juga yang bisa di manfaatin. 😀
  • CV jadi gak kosong. Pada saat melamar pekerjaan entah itu apa saja pasti akan melihat background, apa saja yang pernah kamu lakukan selama ini, apakah kamu memang orang yang layak. Kalau ada pengalaman organisasi, tentu itu akan menambah nilai CVmu di mata si HRD.
  • Jadi cerdas bersosial, Organisasi bisa membentuk karakter dan hal yang paling mendasar dipelajari dari organisasi adalah bersosial.

Sekarang kamu sudah tahu masing-masing manfaatnyakan? Jadi silahkan pilih akan fokus ke IPK tinggi, organisasi atau bahkan dua-duanya. It’s possible! terserah kamu.

Sekarang yang jadi masalah dan harus di waspadai apabila ikut dalam organisasi adalah kultur organisasi. Banyak kultur organisasi gak bener tapi sudah menjadi biasa yang menyebarkan efek-efek negatif terhadap mahasiswa. Kamu harus jeli dan punya pilihan yang jelas :

Serap ilmu-ilmu yang ada di Organisasi tersebut untuk pembentukan Soft Skill?” 
atau  “Serap kebiasaan-kebiasaan buruk para pengikutnya?”. Anis15104

Apa maksudnya?

Maksudnya adalah apabila sudah mejadi mahasiswa dan mahasiswi, di dalam organisasi kamu akan cenderung mudah tertular dengan kebiasaan seniornya. Misal mulai mengesampingkan tugas utama kuliah. Dari sinilah yang mnyebabkan cita-cita mulai luntur sedikit demi sedikit lalu hilang. Meskipun tidak semua senior seperti itu tapi BANYAK juga yang begitu!

Tidak hadir dalam kelas sudah menjadi hobby. Bahkan kalau hadirpun bakalan susah untuk berkonsentrasi dan yang paling ngeri lagi NITIP ABSEN. Semua itu karena mereka capek, waktunya habis untuk mengurusi organisasi.

Tapi penyakit yang turun menurun dan menular ini tidak akan menjangkiti kamu, kalau kamu punya tujuan yang jelas dan selalu mengingatnya. Perbaiki tujuan dalam mengikuti organisasi, yaitu ingin mengasah soft skill, belajar kepemimpinan, mempunyai tanggung jawab dan juga bijak. Semua itu akan menunjang kamu menjadi manusia yang benar-benar berkompeten.

Satu lagi, kasus yang biasa terjadi kalau lulus SMA dan semester pertama baru mengenal dunia kampus. Setiap ada pengumuman open recruitment anggota baru entah itu apa tanpa di liat terlebih dahulu langsung deh ikut semua.

Mungkin sih awal semester masih senggang tapi begitu masuk semester 2 dan 3 sudah mulai kerasa tuh sibuk dan padatnya kegiatan. Nah.. Kalau diikuti semua, organisasi 1 bikin kegiatan, besoknya lagi organisasi 2, besoknya lagi 3, begitu terus. Siapa yang mau ngurusi kuliahmu? Kebayang kan sesak napas jadinya.

Sebagai penutup, silahkan kamu tuliskan dan tegaskan apa dan mana yang baik. Menurut saya semua baik dan saling mendukung. Namun apabila tidak bisa dua-duanya, pilih salah satunya. Ingat yang harus di wanti-wanti apabila ikut organisasi adalah jangan  menyerap kebiasaan buruk pengikutnya tapi serap ilmu di organisasinya.

Sekian semoga bermanfaat.

Orang Geofisika yang sangat tertarik dengan teknologi, mapping, dan blogger. Mempunyai niat pengen selalu berbagi dengan tulisan tapi gak jadi-jadi. Oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Tinggalkan komentar